Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR015 mencapai Rp27 triliun dari 49.027 investor di seluruh provinsi di Indonesia.
Keterangan resmi DJPPR Kemenkeu di Jakarta, Senin, menyatakan hasil penjualan SR015 yang memiliki kupon sebesar 5,1 persen ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel melalui platform e-SBN.
Dari 49.027 investor, tercatat sebanyak 14.590 atau 29,76 persen di antaranya merupakan investor baru dengan volume pemesanan sebesar Rp6,04 triliun.
Jumlah investor pemula dengan nominal pembelian Rp1 juta sebanyak 1.700 investor yang merupakan pencapaian terbanyak dibandingkan SR014 sejumlah 1.575 investor, SR013 1.629 investor dan SR012 933 investor.
Untuk investor milenial tercatat sebanyak 17.953 orang atau 36,62 persen dari total investor dengan nominal pembelian sebesar Rp5,51 triliun atau 17,95 persen dari total penjualan.
Investor baru SR015 yang mencapai 14.590 orang, mayoritas juga berasal dari generasi milenial yaitu 6.428 investor atau 44,06 persen dari total investor baru.
Untuk investor generasi Z, tercatat sebanyak 565 investor atau 1,15 persen dari total investor, dengan nominal sebesar Rp250,72 miliar atau 0,93 persen dari total penjualan dengan rata-rata pembelian sebesar Rp443,75 juta.
Rata-rata pemesanan SR015 ini adalah sebesar Rp550,73 juta atau lebih tinggi dari SR014 yang sebesar Rp468,90 juta dan SR012 sebesar Rp506,96 juta. Namun pemesanan ini lebih rendah dari SR013 sebesar Rp572,86 juta.
Dari sisi profesi, investor wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar Rp11,88 triliun atau 44 persen dari total penjualan, sedangkan pegawai swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 16.597 investor atau 33,85 persen dari total investor.
Partisipasi investor ASN/TNI/Polri sebesar Rp954,82 miliar atau 3,54 persen dari total penjualan, dengan jumlah sebanyak 2.727 investor atau 5,56 persen dari total investor.
Sementara itu, nominal penjualan terbesar berasal dari provinsi DKI Jakarta yaitu Rp9,43 triliun atau 34,94 persen dari total penjualan oleh 15.427 investor atau 31,47 persen dari total investor.
Untuk porsi penjualan SR015 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,67 persen dari total volume penjualan dengan porsi investor sebanyak 0,63 persen dari total investor.
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR015 akan dilaksanakan pada 22 September 2021 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada 23 September 2021.
Meski demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada 11 Desember 2021 karena SR015 memiliki minimum holding period sampai tiga periode imbalan.
Baca juga: Pemerintah jual sukuk ritel SR015 dengan kupon 5,10 persen
Baca juga: Penjualan SR015 BRI melonjak, capai Rp2,98 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021