Pedagang di Pasar Minggu Jakarta sudah 90 persen divaksin

Jakarta (ANTARA) - Manajer Perumda Pasar Jaya Area 12 Pasar Minggu Jakarta Selatan Yohanes Daramonsidi menyatakan, pedagang pasar di Pasar Minggu sudah 90 persen menerima vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.

"Sekitar 10 persen pedagang yang belum divaksin karena kondisi kesehatannya tidak stabil dan memiliki komorbid. Alasan lainnya, mungkin karena kurang pemahaman,," kata Yohanes Daramonsidi, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin.

Menurut Daramonsidi, .meskipun sudah 90 persen divaksinasi, tapi pengelola pasar tetap mengingatkan pedagang untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

"Selalu kita ingatkan untuk tetap menerapkan prokes. Setelah diivaksin bukan berarti bebas sepenuhnya, tapi harus menerapkan prokes," kata dia.

Untuk mendukung penerapan prokes, kata dia, di setiap sudut pasar juga disediakan fasilitas cuci tangan dan sarana pendukung lainnya.

Baca juga: Wagub berharap DKI jadi provinsi pertama selesaikan vaksinasi COVID-19

Ia berharap, pasar yang diisi sekitar 1.500 pedagang itu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat guna menghindari potensi penyebaran virus.

Jumlah kunjungan warga ke pasar, kata dia, saat ini belum signifikan meskipun telah ada berbagai penyesuaian kebijakan pada penerapan PPKM Level 3.

"Kalau untuk kunjungan tidak terlalu banyak berubah, masih berkisar di 30-40 persen dari kondisi normal," tuturnya.

Sebelumnya, Komunitas TurunTangan membagikan 800 paket anti-COVID-19 yang berisi hand sanitizer, masker, dan vitamin kepada para pedagang di Pasar Minggu untuk mengingatkan mereka agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Direktur Eksekutif TurunTangan, Primadita Rahma Ekida di Jakarta, Senin, mengatakan pendistribusian paket tersebut bertujuan untuk mendukung para pedagang pasar meminimalisir paparan COVID-19.

"Ini juga adalah peringatan ulang tahun kedelapan TurunTangan sehingga kami ingin mengingatkan teman-teman relawan di seluruh Indonesia bahwasanya gerakan kerelawanan masih tetap dapat dijalankan meskipun dalam keadaan yang serba terbatas," kata dia.

Baca juga: Bergandengan bersama mengejar optimalisasi target vaksinasi COVID-19
Baca juga: PMT jadi alternatif pangan murah antisipasi fluktuasi harga di Jakarta