Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan teroris yang tidak berperikemanusiaan yang terjadi di Alexandria, Mesir, pada 1 Januari 2011, yang menyebabkan 21 korban tewas dan 79 terluka.

Kementerian Luar Negeri RI, Senin, melalui siaran persnya kepada ANTARA Senin mengatakan, pemerintah Indonasia menyampaikan rasa simpati dan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan masyarakat Mesir serta keluarga korban.

Ledakan bom mobil di sebuah gereja dalam kota wisata Alexandria, 141 kilometer utara Kairo, secara jelas menunjukan bahwa terorisme masih menjadi ancaman bagi seluruh umat manusia dan perlu pengawasan berlanjut serta kerja sama dengan semua pihak untuk mengatasi setiap tindakan terorisme dan ekstremisme, menurut siaran pers tersebut.

Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Mesir untuk mencapai tujuan bersama mengatasi terorisme, katanya.

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, juga mendukung usaha-usaha Pemerintah Mesir untuk membawa pelaku serangan tersebut ke pengadilan.

Sebelumnya, Presiden Mesir Hosni Mubarak telah mengajak, Sabtu, umat Muslim dan Kristiani untuk mencegah teror menyusul ledakan bom yang terjadi pada Sabtu dini hari.

"Terorisme adalah musuh Islam dan Kristen, oleh karena mari kita bersatu untuk mencegah aksi teror," kata Presiden Mubarak, seperti dikutip kantor berita Mesir (MENA).

Presiden Mubarak mengatakan bukti dari lapangan menunjukkan insiden itu berasal dari unsur asing, menurut kutipan kantor berita Xinhua.

Melihat jenis serangan dan daya hancur para ahli keamanan di Mesir mengatakan bahwa serangan itu kemungkinan dilakukan oleh jaringan teroris al-Qaida, tambahnya.

Alexandria terletak di pesisir Laut Mediterania dan berisi komunitas Kristen Koptik terbesar di Timur Tengah.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Syeikha Agung Al-Azhar, Prof Dr Ahmad Al-Tayyeb dan Mufti Nasional Mesir, Ali Goumah mengecam keras ledakan bom tersebut di gereja tersebut.

Pemimpin Gereja Koptik Mesir Baba Shenouda menyerukan kepada warga Kristiani untuk tenang dan mengantisipasi teror oleh kelompok garis keras tersebut.

Persentase penduduk Kristen di Mesir berkisar delapan persen dari 80 juta penduduk.

(KR-IFB/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011