IHSG BEI ditutup naik 24,005 poin atau 0,65 persen ke posisi 3.727,52.
Menurut analis Millenium Danathama Securities, Ahmad riyadi, penguatan ini merupakan `efek Januari` (January effect).
Pelaku pasar tengah memperbaiki posisi portofolio mereka, terutama dengan memburu saham-saham yang memiliki kinerja yang baik di tahun sebelumnya.
"Saham-saham properti yang saat ini baik seiring dengan rencana pemerintah yang terus membangun infrastruktur mendorong saham sektor property menguat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah dunia memberi sentimen positif pada IHSG.
"Masih mungkin bagi IHSG menuju ke atas. Saham properti akan menggeliat serta komoditas seperti CPO yang menguat, saham-saham sektor agro industri juga atraktif untuk dikoleksi," katanya.
Ia menambahkan, emiten dari saham-saham pertambangan sektor komoditas saat ini dipekirakan menuai pendapatan yang meningkat, sehingga laba mereka juga meningkat dan memperbaiki PER (rasio harga terhadap laba per saham perusahaan) tersebut.
Sementara itu, lanjut dia, sentimen dari luar negeri, IHSG dipengaruhi oleh penutupan Bursa Saham Regional yang didominasi pergerakan menguat, meski beberapa bursa regional seperti Nikkei terkoreksi.
BEI ditutup dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,772 miliar dengan total nilai Rp4,484 triliun dari 101.147 kali transaksi dengan 132 saham yang diperdagangkan menguat, 97 saham melemah, dan 72 saham belum bergerak harganya.
Beberapa saham yang mengalami peningkatan harga pada penutupan kali ini di antaranya Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) naik Rp190 ke Rp1.530, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp1.000 ke Rp23.950, dan Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp600 ke Rp26.800.
Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng menguat 400,60 poin (1,74 persen) ke level 23.436,05, Indeks Nikkei-225 turun 115,62 poin (1,12 persen) ke level 37.228,92, dan Indeks Straits Times menguat 45,73 poin (1,43 persen) ke level 3.235,77.
(KR-ZMF/A027/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011