Singapura (ANTARA) - Ringgit Malaysia diperkirakan akan mencatat penurunan harian terbesar sejak Juli dalam perdagangan yang menipis pada pada Senin, saat beberapa pasar Asia lainnya libur dan memimpin kerugian di antara mata uang regional, karena dolar AS bertahan kuat pada awal pekan yang akan didominasi oleh laporan sejumlah bank sentral.
Pasar saham regional turun tajam, mengambil isyarat dari ekuitas Asia yang lebih luas, dengan saham di Kuala Lumpur mencapai level terendah hampir satu bulan, sementara di Indonesia dan Filipina masing-masing turun lebih dari satu persen.
Dolar menguat sementara investor menunggu sinyal lebih lanjut dari Federal Reserve (Fed) tentang pengurangan stimulus, dan meningkatnya kesengsaraan di pengembang berutang China Evergrande melemahkan selera risiko dan mendorong para investor menuju mata uang safe-haven greenback.
Kekhawatiran seputar kemampuan Evergrande untuk segera memenuhi pembayaran kewajibannya telah membayangi pasar Asia dalam beberapa pekan terakhir, karena menimbulkan risiko yang lebih luas terhadap sistem keuangan China.
Ringgit melemah sekitar 0,4 persen di perdagangan sore. Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang dihukum karena korupsi, mengatakan kepada Reuters pada Minggu, bahwa dia tidak mengesampingkan upaya ikut pemilihan kembali ke parlemen, meningkatkan potensi ketidakstabilan politik yang akan datang.
Baca juga: BI-Bank Negara Malaysia perkuat penggunaan rupiah-ringgit
Partai tradisional yang berkuasa di Malaysia, Organisasi Nasional Melayu Bersatu, kembali berkuasa bulan lalu, setelah koalisi melawan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan Ismail Sabri Yaakob dari UMNO ditunjuk menggantikannya. Dipimpin oleh Najib, UMNO dikalahkan dalam pemilihan terakhir pada 2018, ketika pemilih berbalik melawan partai yang tercemar korupsi.
Rupiah Indonesia juga melemah 0,2 persen. Bank Indonesia, bank sentral negara itu diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utamanya stabil pada Selasa (21/9/2021) ketika ekonomi secara bertahap dibuka kembali setelah gelombang COVID-19 yang menghancurkan baru-baru ini.
"Bank Indonesia akan mempertahankan kebijakan suku bunganya dan meyakinkan pasar bahwa tetap fokus pada stabilitas keuangan, membantu menahan tekanan pada premi risiko rupiah," kata analis di Barclays dalam sebuah catatan.
Di Filipina, peso turun 0,2 persen, menjelang pertemuan bank sentral Filipina, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), minggu ini.
"Peso Filipina dapat berada di bawah tekanan karena BSP membiarkan suku bunga tidak berubah, dengan fokus mendukung pertumbuhan sambil meningkatkan perkiraan inflasi 2021 lebih jauh di atas kisaran targetnya," tambah analis Barclays.
BSP pekan lalu memangkas tajam proyeksi surplus transaksi berjalan untuk tahun ini dan memperkirakan defisit tahun depan, mengutip risiko dari munculnya varian COVID-19 yang sangat menular.
Saham Thailand jatuh 0,6 persen dan mata uang baht mencapai level terendah sejak 23 Agustus, karena beberapa tekanan dari laporan minggu lalu tentang penundaan pembukaan kembali ibu kota Bangkok untuk wisatawan masih berlangsung.
Baca juga: BI sampaikan manfaat mata uang lokal bagi pelaku usaha
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021