Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahun kalender Januari-Desember 2010 mencapai 6,96 persen, dengan penyumbang terbesar dari sektor bahan makanan sebesar 3,5 persen, makanan jadi 1,23 persen dan perumahan, air, listrik sebesar 1,01 persen.
"Inflasi 2010 tinggi lebih dikarenakan administered price dan volatile food yang berfluktuasi," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin.
Secara keseluruhan, ia menambahkan, inflasi 2010 dipengaruhi oleh harga beras yang menyumbang inflasi 1,29 persen, tarif listrik 0,36 persen, harga cabai merah 0,32 persen, emas perhiasan 0,27 persen dan bawang merah 0,25 persen dari inflasi 6,96 persen.
Rusman mengatakan, BPS mencatat inflasi pada Desember sebesar 0,92 persen. "Inflasi Desember di luar dugaan kita dan cukup tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan harga beras menjadi penyumbang inflasi Desember yaitu 0,23 persen, cabai merah 0,22 persen, cabai rawit 0,12 persen, emas perhiasan 0,07 persen dan minyak goreng 0,05 persen.
Dari 66 kota di seluruh Indonesia, 65 kota menyumbang inflasi dan hanya satu kota menyumbang deflasi yaitu Sorong.
(S034*M035/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011