Sampang (ANTARA News) - Banjir di wilayah Kecamatan Kota, Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu hingga malam kian meluas.

Genangan banjir yang terjadi akibat luapan sungai Kalikemuning itu kini mulai memasuki sekitar tugu monumen Kota Sampang, bahkan halaman kantor Wakil Bupati yang berjarak sekitar 200 meter dari monumen kota juga tergenang banjir.

"Sejak Minggu sore genangan banjir yang terjadi akibat luapan sungai Kalikemuning makin meluas," kata Mohammad Fuadi, warga setempat.

Sejumlah warga terdampak genangan banjir seperti warga Jalan Melati, Imam Bonjol dan Jalan Jamaluddin mengaku khawatir banjir yang akan lebih parah, karena di wilayah utara kota Sampang hingga Minggu malam masih turun hujan.

"Banjir yang terjadi disini kan merupakan banjir kiriman dari arah hulu sungai," katanya menjelaskan.

Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kota Sampang, Madura, di awal tahun 2011 ini terjadi di tiga desa yakni Desa Panggung, Pasean, Desa Gunung Madda tergenang banjir sejak sekitar pukul 06.00 WIB Minggu (2/1) pagi.

Banjir di tiga desa di wilayah Kecamatan Kota ini terjadi akibat luapan sungai Kalikemuning, menyusul hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (1/1) di wilayah bagian utara Kabupaten Sampang.

"Banjir yang terjadi di sini merupakan banjir kiriman dari hulu sungai," kata Paidi warga setempat, Minggu.

Ketinggian air di tiga desa tergenang banjir ini bervariatif antara 20 cm hingga 40 cm, bahkan di sebagian wilayah ketinggian genangan air hingga mencapai 2 meter.

Banjir tidak hanya menggenangi halaman dan sebagian rumah warga, namun juga sejumlah ruas jalan raya antara Kota Sampang dengan wilayah Kecamatan Omben.

Akibatnya jalur lalu lintas Sampang-Omben lumpuh total, bahkan sejumlah kendaraan bermotor yang mencoba menerobos genangan banjir mogok.

Wartawan ANTARA di Madura melaporkan, hingga Minggu siang belum ada tanda-tanda banjir akan surut bahkan genangan air cendrung semakin tinggi dan aliran air akibat luapan sungai Kalikemuning itu makin deras.

Banjir di wilayah Kota Bahari Sampang ini sudah sering kali terjadi.

Terakhir, banjir terjadi pada pertengahan Bulan Desember 2010 dan menyebabkan tidak kurang dari seribu rumah di wilayah Kecamatan Kota tergenang banjir.

Ketika itu, banjir kedua sepanjang Desember 2010 itu terjadi selama dua hari. Pada bulan yang sama banjir juga terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Kota Sampang dan menggenangi tiga desa, seperti yang terjadi Minggu (2/1) saat ini.

Selain menggenangi rumah warga, sejumlah lembaga pendidikan juga terlihat tergenang banjir, termasuk tanaman padi penduduk di Desa Panggung dan Desa Pasean.

Banjir yang terjadi Minggu (2/1) kali ini merupakan yang pertama di wilayah Kabupaten Sampang pada 2011 ini.

Pada 2010 banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Kota Sampang yang dikenal dengan Kota Bahari ini tercatat sebanyak 20 kali kejadian lebih dengan intensitas ringan, sedang, hingga parah.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011