"KA Rajawali dan Fider tidak diberangkatkan, karena ada kerusakan jalur rel di wilayah setempat yang tergerus air banjir," kata Wakil Kepala Stasiun Bojonegoro, Indrianto, Minggu.
Akibat banjir yang terjadi Sabtu (1/1) malam, menurut dia, jalur rel KA antara Stasiun Tegowanu dan Gubug di Grobokan, tergerus air sedalam satu meter dengan panjang 10 meter.
Ia menjelaskan, perbaikan di jalur rel KA yang tergerus air tersebut dilakukan dengan memberi bantalan bekas dan Minggu pukul 09.20 WIB ini, di jalur rel KA yang rusak tersebut, sudah bisa dilalui KA secara darurat.
Pemberangkatan KA yang pertama yakni KA Rajawali yang seharusnya dalam kondisi normal masuk Stasiun Bojonegoro pukul 02.55 WIB."Di belakangnya masih banyak KA yang antre berangkat karena terhambat banjir, mulai KA Sembrani, Argo Anggrek dan KA lainnya," ungkapnya.
Dengan padatnya arus KA itu, PT KAI Daops Semarang mengambil keputusan KA Fider dan KA Rajawali dibatalkan melayani penumpang. "Sampai kapan kami tidak tahu, tentunya melihat arus KA bisa normal kembali," ucapnya.
Selama ini, KA Fider jurusan Bojonegoro - Semarang yang selanjutnya meneruskan menuju Jakarta, rata-rata mengangkut sekitar 500 penumpang/hari. KA Rajawali menuju Surabaya dari Semarang tersebut yang turun di stasiun Bojonegoro, berkisar 300 penumpang/hari.
"Kalau KA dari arah Surabaya menuju Jakarta, Minggu ini tetap berjalan normal," katanya, menjelaskan.
(KR-SAS/C004/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011