Kita harus berdikari dalam vaksin. Ketika cita-cita ini sudah tercapai, dampaknya untuk perekonomian nasional juga akan terasa
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR Puan Maharani mendukung langkah pemerintah RI dalam melobi WHO untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin global.
"Langkah ini harus kita dukung demi pemerataan vaksin secara global dan juga transfer pengetahuan dan teknologi yang akan kita dapatkan," kata Puan Maharani dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Indonesia akan mendapat banyak manfaat dengan menjadi pusat vaksin global, termasuk transfer pengetahuan dan teknologi dari produsen vaksin besar.
Ia berpendapat bahwa transfer teknologi akan membantu negara berkembang memproduksi vaksin sendiri, sebagai salah satu upaya percepatan produksi vaksin global.
Melalui transfer teknologi dari perusahaan pengembang vaksin, lanjutnya, Indonesia bisa bertumbuh menjadi negara produsen vaksin dan membantu mewujudkan kemandirian vaksin.
"Kita harus berdikari dalam vaksin. Ketika cita-cita ini sudah tercapai, dampaknya untuk perekonomian nasional juga akan terasa," kata Ketua DPR RI.
Pusat vaksin global di Indonesia, ujar dia, nantinya bisa terus mendorong anak bangsa untuk melakukan riset vaksin, seperti yang sudah dilakukan terhadap Vaksin Merah Putih yang akan diproduksi massal tahun 2022.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik vaksin milik PT Etana Biotechnologies Indonesia di Pulogadung, Jakarta Timur, akan mengembangkan vaksin COVID-19 mRNA, dengan teknologi, yang sama dengan Pfizer.
Luhut dalam peluncuran Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu (8/9), menjelaskan dirinya pada 7 September telah mengunjungi langsung pabrik di Pulogadung tersebut.
Etana Biotechnologies Indonesia berencana untuk memproduksi vaksin COVID-19 mRNA bekerja sama dengan Walvax Biotechnology, perusahaan asal China yang terlibat dalam riset, pengembangan, produksi, dan dan distribusi vaksin, monoclonal antibodi, dan produk darah.
Menurut Luhut, Etana sudah siap memproduksi vaksin. Ia juga menyebut kesiapan produksi vaksin di Etana sudah mendapat acungan jempol dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.
Rencananya, vaksin Etana akan mulai diproduksi mulai Juni-Juli 2022 dengan total produksi mencapai 30 juta dosis pada tahap awal.
"Sekarang prosesnya jalan. Kita lihat nanti dia refilling bulan 12 (Desember). Kalau dapat emergency use authorization, nanti bisa mulai produksi tahun depan pada bulan Juni-Juli. Itu akan 30 juta dosis tahap pertama dan 70 juta dosis kemudian," kata Luhut.
Baca juga: Pusat perbelanjaan diminta sediakan tempat vaksin anak
Baca juga: Kota Depok wajibkan makan di restoran tunjukkan kartu vaksin
Baca juga: Bima Arya: Mal di Kota Bogor belum terapkan aturan sertifikat vaksin
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021