Kehadiran Ustadz Haryono yang dikenal dengan kemampuan mengobati berbagai penyakit ini membuat warga mulai berdatangan ke masjid Agung Darussalam sejak Maghrib. Acara zikir sendiri baru dimulai Pukul 21.30 Wita.
Sebagian jamaah zikir datang dari luar Kota Palu, seperti Dongala, Sigi, dan Parigi Moutong.
Masjid Agung Darussalam yang berkapasitas 5000 jamaah, tidak mampu menampung seluruh peserta zikir sehingga lebih 1000 orang menggelar tikar di halaman masjid.
Mereka yang berada di luar masjid kecewa karena panitia tidak menyiapkan layar lebar untuk melihat kegiatan zikir yang dipimpin Ustad Haryono di dalam masjid.
"Jauh-jauh datang dari Donggala cuma bisa dengan suara saja, padahal kami sangat ingin melihat langsung wajah Ustadz Haryono," kata Hermady. Warga Donggala.
Jamaah zikir umum membawa air meneral ukuran 1,5 liter dengan harapan akan didoakan oleh ustadz Haryono untuk dijadikan obat.
"Sudah lama saya menderita asmah, semoga melalui doa beliau (Haryono) sakit saya dapat sembuh," kata Muhammad Ikram, warga Bayaoge, Palu Barat.
Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju berharap kegiatan zikir menyambut tahun baru dapat ditradisikan sebab jauh lebih bermanfaat daripada kegiatan yang sifatnya hura-hura.
"Melalui zikir dapat menjadi media evaluasi atas kekurangan yang kita miliki selama ini," kata Paliudju dalam sambutannya sebelum zikir digelar.
Hingga berita ini diturunkan zikir masih berlangsung. Puluhan jamaah terlihat melelehkan air mata di tengah kumandan zikir. (*)
(ANT/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010