Jakarta (ANTARA News) - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat pada tahun ini akhirnya berhasil mencapai Rp14,78 triliun atau melebihi target sebesar Rp13,115 triliun setelah pemerintah memperlonggar beberapa ketentuan yang menghambat penyaluran kredit tersebut.
Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan dalam konferensi pers akhir tahun di Jakarta, Jumat, mengatakan, untuk memperbesar penyaluran KUR, pemerintah melibatkan 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Ke-13 BPD tersebut, kata Syarifuddin, berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp2,13 triliun atau mencapai 105,6 persen dari target sebesar Rp2 triliun kepada 25.340 debitur.
Perkembangan KUR pada 2010, lanjut Menteri, mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2008, realisasi KUR mencapai Rp12,64 triliun, tahun 2009 Rp4,56 triliun, dan tahun 2010 hampir mencapai Rp15 triliun dengan jumlah debitur 1.339.570 per 28 Desember 2010.
Pencapaian penyaluran KUR tersebut, menurut Menteri, tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah untuk memperbaiki perangkat peraturan yang dirasakan menghambat penyaluran kredit tersebut.
Beberapa ketentuan yang disempurnakan adalah diperbolehkannya debitur yang pada saat mengajukan kredit masih memiliki kredit konsumtif dapat memperoleh KUR.
Pemerintah juga meningkatkan plafon KUR Mikro dari maksimal Rp5 juta menjadi maksimal Rp20 juta. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan jumlah penjaminannya untuk sektor-sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, perkebunan dan industri kecil dari 70 persen menjadi 80 persen.
Pemerintah juga memperluas penyaluran KUR tersebut hingga ke sektor jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan memberikan jumlah penjaminan sebesar 80 persen.
Pada 2011, pemerintah mentargetkan penyaluran KUR mencapai Rp20 triliun.
(ANT/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010