Ia menilai, Muhammadiyah sejak didirikan telah membantu pemerintah di beberapa bidang, seperti pendidikan, kesehatan, bahkan ekonomi syariah.
"Sehingga, sudah kewajibannya pemerintah daerah untuk membantu Muhammadiyah. Apalagi saya dan Gubernur Kalbar sudah bersahabat. Masa sih tidak mau membantu, berarti bukan sahabat sejati," kata Din Syamsudin, sambil tersenyum ke Gubernur Kalbar, Cornelis, saat membuka Musyawarah Wilayah 13 di Pontianak, Jumat.
Menurut Din Syamsudin, sikap Muhammadiyah dengan negara adalah berpartisipasi positif, loyal dan kritis yang sifatnya proporsional.
Jika pemerintah baik dan benar, maka Muhammadiyah akan berada pada garda depan pemerintah.
"Namun, jika pemerintah tidak baik dan benar, maka kami akan kritis soal itu," ujar Din.
Ia mengatakan, Muhammadiyah lahir untuk turut membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah masyarakat.
"Wataknya penyelesai masalah-masalah bangsa, pencerah bagi bangsa, makanya sang pendiri dikenal dengan sebutan Sang Pencerah," kata Din Syamsudin di sambut tepu tangan meriah peserta musyawarah wilayah.
Kemudian, kata dia, Muhammadiyah juga melakukan tugas pembebasan terhadap kemiskinan dan kebodohan.
"Untuk itu misi Muhammadiyah belum selesai. Krisis mendewakan uang pun sudah memunculkan demoralisasi kehidupan pada masyarakat kita. Jika ini terjadi, maka sangat disayangkan sekali," katanya menambahkan.
(U.ANT-089/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010