Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah menandatangani secara virtual Nota Kesepahaman untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat malam, mengatakan Bank Sentral berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dan mempererat persaudaraan dengan berbagai komponen masyarakat dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah.

“Di tengah pandemi COVID-19 kita terus bersyukur dengan Hidayah-Nya, bangkit dan optimis dalam menjalin sinergi, mempererat persaudaraan, merapatkan barisan berjamaah serta bersama berikhtiar menghadapi tantangan,” kata Perry.

Kerja sama antara BI dan PP Muhammadiyah merupakan keberlanjutan kerja sama sebelumnya yang telah dilakukan juga dengan sejumlah kalangan dari organisasi masyarakat keagamaan dan asosiasi.

Perry menuturkan tiga aspek penting kerja sama dengan PP Muhammadiyah, yakni pertama, pengembangan ekonomi syariah melalui pemberdayaan ekonomi berbasis umat.

“Beberapa pendekatan dalam pengembangan tersebut diantaranya pendekatan klasterisasi kelompok, peningkatan kapasitas bantuan teknis, akses pembiayaan dan digitalisasi,” ujar Perry.

Kedua, ilmu yang diamalkan. Dalam implementasinya, kata Perry, Bank Indonesia melakukan berbagai program pengembangan ekonomi keuangan syariah di antaranya dalam bentuk pelatihan, berbagai program pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah termasuk mengelola wakaf produktif.

Ketiga, menjaga silaturahim dan saling tolong menolong, saling mengingatkan dan mengajarkan dalam hal kebajikan.

“Pengukuhan kerja sama Bank Indonesia dengan PP Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya kebangkitan ekonomi umat dalam berkontribusi mendorong pemulihan ekonomi nasional,” kata Perry.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir ingin meningkatkan kualitas ekonomi syariah agar menjadi yang unggul dan terbaik bagi masyarakat.

“Dua hal yang menjadi harapan dalam pengembangan ekonomi syariah. Pertama, untuk meningkatkan kualitas ekonomi umat dari menengah agar naik kelas ke tingkat atas dalam kualitas unggul dan terbaik,” kata Haedar seperti dikutip siaran pers Bank Indonesia (BI).

PP Muhammadiyah juga ingin agar ekonomi dan keuangan syariah hadir secara nyata untuk mengangkat harkat martabat serta memajukan UMKM, mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta masalah ekonomi yang dihadapi umat akibat dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Wapres sebut masih ada keraguan masyarakat berinvestasi syariah
Baca juga: Guru Besar UP: Literasi ekonomi syariah masyarakat perlu ditingkatkan
Baca juga: Ekonom sebut ekonomi syariah sebagai ekonomi masa depan

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021