Melalui surat elektronik kepada ANTARA, Jakarta, Kamis, Daniel mengatakan, empat jenis ikan baru anggota famili Cyprinidae yang dinamai Rasbora api, Rasbora nodulosa, Rasbora kluetensis, dan Rasbora truncata itu termasuk dalam kelompok jenis Rasbora trifasciata.
"Yang menarik Rasbora api. Namanya saya pilih mengacu ke warna sirip punggung dan ekor yang terlihat oranye ketika ikan tersebut hidup, warnanya oranye kemerahan itu menyerupai api yang menyala. Itulah kenapa saya pilih nama Rasbora api," jelas kandidat Ph.D itu.
Daniel menjelaskan, Rasbora api dibedakan dari semua kerabat semarga anggota kelompok jenis Rasbora trifasciata lain dari pita gelap di sisi samping tengah badan serta tuberkel sefalik yang tinggi kukuh mengerucut sedang Rasbora nodulosa dibedakan dari tuberkel sefalik berbentuk nodula yang lebih kecil.
Sementara Rasbora kluetensis dibedakan dari anggota jenis kelompoknya yang lain berdasarkan tuberkel sefalik dengan dasaran yang menyembul dan Rasbora truncata berdasarkan perpaduan yang khas antara ciri ciri meristik, pigmentasi, dan tuberkulasi, serta ciri terinci dari sistem gurat sisi.
Hasil penelitian Daniel mengenai keempat jenis ikan air tawar baru tersebut dipublikasikan di Copeia, jurnal ilmiah terbitan The American Society of Ichthyologists and Herpetologists, edisi Desember 2010.
Daniel mendeskripsikan spesies ikan air tawar baru tersebut saat melakukan koleksi inventarisasi ikan air tawar di Pesisir Barat Aceh dan Sumatra Utara pada Juli- Agustus 2006.
"Kebanyakan pengoleksian kami lakukan menggunakan seine net dan gill net. Jenis-jenis ikan yang berhasil ditangkap dipreservasi untuk selanjutnya disimpan di koleksi museum," kata dia.
Ia menjelaskan pula bahwa keragaman genus Rasbora yang di beberapa tempat disebut "Saluang" (Kalimantan), "Paray" (Sunda), "Wader" (Jawa), "Badar"(Minang), "Relo" (Gayo), dan "Burinsak"(Tapanuli) sangat tinggi di Indonesia.
Jumlah spesies yang ada sampai saat ini dikenal di dunia sains, kata dia, lebih dari 50 spesies namun jumlah spesies yang belum dideskripsi masih melimpah.
(M035*H017/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010