Praia, Cape Verde (ANTARA News) - Ketiga presiden Afrika Barat yang telah meminta Laurent Gbagbo dari Pantai Gading untuk mundur atau diberhentikan dengan paksa, akan kembali pekan depan untuk mendengarkan jawabannya terhadap ultimatum itu.
Para utusan dari blok regional ECOWAS -- Pedro Pires dari Cape Verde, Ernest Koroma dari Sierra Leone dan Boni Yayi dari Benin -- diperkirakan akan kembali ke Pantai Gading pada 4 atau 5 Januari, kata seorang pejabat di kantor presiden Cape Verde pada Reuters. Sumber kedua di kementerian luar negeri telah mengkonfirmasi hal itu.
Sumber itu menjelaskan, Gbagbo pada awalnya diberi waktu 24 jam untuk mempertimbangkan ultimatum ketiga presiden utusan ECOWAS tersebut. Tapi ia kemudian meminta dan diberi sepekan untuk muncul dengan jawabannya.
Negara-negara besar dunia dan tetangga-tetangga Afrika Pantai Gading telah meningkatkan tekanan terhadap Gbagbo untuk menyerahkan kekuasaan pada saingannya Alassane Ouattara setelah pemilihan presiden 28 November, yang dimaksudkan untuk menyatukan negara penghasil coklat utama dunia itu setelah perang saudaranya 2002-03.
Hasil komisi pemilihan menunjukkan Ouattara memperoleh kemenangan dengan 8 poin dalam pemilihan, tapi hasil tersebut dengan cepat diubah oleh pengadilan penting negara itu -- yang dipimpin oleh seorang sekutu Gbagbo -- dengan tuduhan kecurangan.
Amerika Seikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Gbagbo dan kalangan dalamnya, sementara Bank Dunia dan bank sentral regional Afrika Barat menghentikan pembiayaannya dalam upaya untuk melemahkan cengkeramannya terhadap kekuasaan.
Lebih dari 70 orang telah tewas dalam konflik itu, yang mengancan akan mengobarkan kembali perang antara tentara yang setia pada Gbagbo dan gerilyawan di utara yang sekarang mendukung Ouattara.
Ketiga presiden itu sekarang berada di Nigeria, melaporkan mengenai pembicaraan dengan Gbagbo Selasa pada pemimpin blok regional Afrika Barat ECOWAS dan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan.(*)
Reuters/S008
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010