Yogyakarta (ANTARA News) - Penjualan pakaian batik di Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir menjelang tutup tahun 2010 meningkat 40 persen dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
"Penjualan pakaian batik dalam beberapa hari terakhir meningkat cukup signifikan yakni 40 persen dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, dan pembelinya sebagian besar wisatawan domestik yang sedang berkunjung ke Yogyakarta," kata salah seorang penjual pakaian batik di Pasar Beringharjo Kiswinarti, di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, meningkatnya penjualan pakaian batik di Yogyakarta penghujung tahun adalah wajar, karena banyak wisatawan domestik berlibur di daerah ini, dan ketika kembali mereka umumnya membeli pakaian batik sebagai buah tangan, dan sebagian lainnya membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali. "Para wisatawan itu memborong pakaian batik sebagai oleh-oleh, tetapi ada juga untuk dijual kembali di daerah asal mereka," katanya.
Ia menyebutkan dalam satu pekan terakhir penjualan terus meningkat, dan sehari terjual rata-rata 150 potong pakaian batik yang sebagian besar busana wanita. "Pakaian batik berupa daster, kemeja wanita, dan blouse, paling banyak dibeli," katanya.
Sedangkan yang paling laris, kata dia adalah batik Pekalongan dan batik Yogyakarta.
Warna batik yang sedang tren adalah warna-warna cerah, dan yang motifnya banyak. "Sedangkan pakaian batik pria yang banyak dicari adalah warna gelap serta warna natural," katanya.
Kiswanti mengatakan harga kain batik untuk pembelian dalam jumlah banyak antara Rp250.000 sampai Rp300.000 per kodi (20 potong). "Kalau harga eceran dari yang paling rendah Rp25.000 sampai tertinggi Rp80.000 per potong," katanya.(*)
(ANT-161/M008/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010