Jakarta (ANTARA) - Huawei menggelar Developer Day 2021 sebuah acara yang dibangun Huawei untuk menjadi sarana komunikasi antar Huawei dengan para mitra dan pengembang teknologi yang ada di Indonesia.
Gelaran Huawei Developer Day (HDD) 2021 turut menjadi salah satu komitmen Huawei untuk menjaga dan mengembangkan ekosistem teknologinya di Tanah Air.
Baca juga: Huawei gandeng Poltek SSN gelar TechDay 2021
"Kini masyarakat Indonesia makin terkoneksi, dan sebagai brand yang punya komitmen tinggi mencetak hal-hal baru hingga di luar batas, Huawei siap meningkatkan perannya dalam memberdayakan para pengembangnya dengan menghadirkan sejumlah kapabilitas mutakhir yang penting dalam membangun ekosistem cerdas Indonesia,” ujar Country Head of Huawei CBG Indonesia Patrick Ru dalam keterangannya, Jumat.
HDD 2021 menghadirkan beragam kapabilitas dan layanan mutakhir bagi pengembang, berikut dengan tren terbaru di industri perangkat mobile termasuk peluncuran HarmonyOS yang menjadi sistem dengan pembaruan terkini khusus di tingkat lokal Indonesia.
Koordinator Business Matchmaking Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Luat Sihombing, turut menyampaikan apresiasinya dan juga mendorong pihak lain agar bisa menjadikan acara itu sebagai inspirasi berkolaborasi dengan Pemerintah mendukung para pengembang lokal dan berkontribusi lebih baik lagi untuk transformasi digital Indonesia.
Baca juga: Huawei ungkap rencana peluncuran 6G pada 2030
“Penghargaan yang tinggi ini atas komitmen Huawei melalui acara ini. Acara ini membuka kesempatan bagi pengembang lokal kami untuk meningkatkan daya saing dan memasarkan aplikasi mereka serta bermain di panggung yang lebih besar karena ini adalah bagian dari 'Huawei Developer Day'. Program unggulan tahunan Huawei ini untuk berbagi kemajuan bisnis terbaru, kemajuan teknologi dan inovasi ekosistem Huawei untuk semua pengembang sejak 2019,” ujar Luat.
Ada lebih dari 20.000 pengembang yang hadir di dalam acara HDD 2021 yang digelar daring itu.
Selain pengenalan Harmony OS, Huawei juga mengenalkan pembaruan pada Huawei Mobile System (HMS) Ecosystem dengan beragam kapabilitas pada HMS Core 6.0.
HMS Core merupakan satu set kapabilitas yang lengkap dan terbuka yang mendukung pengembang dalam menerapkan pengembangan secara efisien, tumbuh dengan cepat, serta dalam memonetasi secara lebih fleksibel.
HMS Core 6.0 menawarkan sejumlah kapabilitas baru yang mencakup tujuh domain, di antaranya adalah 3D Modelling, AV Pipeline, Audio Editor, Video Editor, serta 5G Modem.
Hingga hari ini, ekosistem HMS menjadi ketiga yang terbesar di seluruh dunia dengan memiliki 550 juta pengguna aktif, 4,5 juta pengembang yang telah terdaftar, serta lebih dari 141.000 aplikasi HMS Integration.
Kehadiran HMS Core 6.0 framework, berikut HarmonyOS 2.0 firmware yang menyertainya, diharapkan akan dapat memudahkan bagi pengembang dalam mengembangkan aplikasi karena menawarkan ekosistem yang kaya dan makin beragam bari konsumen.
Huawei juga menyampaikan sejumlah pembaruan pada HUAWEI AppGallery.
Sebagai lokapasar aplikasi ketiga terbesar di dunia, HUAWEI AppGallery menampilkan pengalaman pengguna yang lebih lokal maupun global.
Aplikasi-aplikasi yang memuncaki penggunaan tertinggi di wilayah APAC kini juga telah tersedia di HUAWEI AppGallery.
Hingga kuartal kedua 2021, HUAWEI AppGallery memiliki lebih dari 550 juta pengguna aktif, 141 ribu aplikasi yang terintegrasi dengan HMS core, serta 4,5 juta pengembang resmi.
Baca juga: Huawei Developer Day 2020 bahas solusi e-commerce
Baca juga: Huawei hadirkan solusi untuk live streaming e-commerce
Mitra untuk Tumbuh Bersama
Selama gelaran berlangsung, sejumlah mitra, seperti BCA, Vidio, hingga Bluebird juga membagikan pengalaman mereka bergabung dalam Huawei Mobile System Ecosystem serta kolaborasi yang hendak mereka jalin berikutnya bersama Huawei.
Sejumlah aplikasi milik BCA juga telah mengadopsi HMS, seperti BCA Mobile, Sakuku, eBranch BCA, myBCA. BCA Mobile dirilis di AppGallery pada Februari 2020.
Mulanya mereka mengadopsi HMS Kit sejak Maret 2020 dan di bulan Desember 2020 berhasil mencapai tonggak baru dengan jumlah instalasi mencapai 1 juta di AppGallery.
Baca juga: Tawarkan pengalaman baru, Huawei AR-HUD debut di IAA Mobility 2021
Capaian itu menunjukkan bahwa mengadopsi HMS menjadi langkah krusial bagi mitra untuk menjangkau konsumen lebih luas lagi sekaligus dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah yang telah menjadi bagian dari ekosistem Huawei.
Ada juga pengalaman dari pengembang aplikasi Vidio, sebagai salah satu layanan video streaming OTT di Indonesia, Vidio telah bergabung menjadi mitra HMS sejak awal kemunculannya.
Setelah peluncuran aplikasi mereka di HUAWEI AppGallery, aplikasi mereka kini telah mencapai delapan juta lebih impresi per bulannya di AppGallery, pengunduhan aplikasi meningkat hingga rata-rata 30 kali lipat setiap bulannya, tingkat konversi juga meningkat hingga 969 persen.
Terakhir kisah dari Blue Bird, penggunaan proses integrasi dengan HMS berjalan mulus karena adanya kemiripan struktur kode antara Google Mobile Service dengan Huawei Mobility Service.
Selain itu, dukungan yang responsif dari tim teknis Huawei membantu mitra-mitra seperti Bluebird memupus kendala-kendala yang mereka hadapi.
Blue Bird menerapkan 5 HMS kit yang selesai dalam waktu 10 hari. Ini menunjukkan bahwa proses pengadopsian HMS bisa dilakukan dengan cepat.
Langkah berikutnya dalam kemitraan ini adalah perilisan versi baru dari aplikasi Blue Bird, peningkatan integrasi dengan HMS kit, serta melakukan eksplorasi untuk navigasi pada peranti-peranti wearable Huawei.
“Melalui komitmen ini, kami berharap dapat membangun sebuah dunia yang terkoneksi dan cerdas bagi seluruh konsumen di Indonesia di mana mereka bisa menikmati seluruh kenyamanan dan efisiensi yang dipersembahkan oleh AI (Artificial Intelligence) dalam keseharian mereka. Kami sangat antusias bersama-sama dengan jutaan penggemar Huawei di seluruh dunia untuk siap menyambut kehadiran masa depan, hari ini,” tutup Patrick.
Baca juga: AS setujui penjualan chip mobil untuk Huawei
Baca juga: Ekosistem perdagangan digital inklusif perlu diperkuat di ASEAN
Baca juga: Cyber Intelligence Forum hadirkan 32 pembicara pemerintah dan swasta
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021