Kapal Pengayoman IV betul tenggelam setelah terbawa arus putar. Muatan di atasnya ada truk miring dan kapal ikut miring lanjut tenggelam
Cilacap (ANTARA) - Petugas gabungan yang terdiri atas Basarnas Cilacap , TNI/Polri, dan Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan serta dibantu nelayan sekitar mengevakuasi korban kapal Pengayoman IV yang terbalik dan tenggelam di perairan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat pagi.
Koordinator Lapas Se-Nusakambangan Jalu Yuswa Panjang mengatakan kapal Pengayoman IV yang terbalik hingga akhirnya tenggelam itu membawa tujuh penumpang dan dua truk.
"Kapal Pengayoman IV betul tenggelam setelah terbawa arus putar. Muatan di atasnya ada truk miring dan kapal ikut miring lanjut tenggelam," kata Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan itu.
Ia mengatakan lima orang dari tujuh penumpang kapal Pengayoman IV dapat diselamatkan, sedangkan dua orang lainnya meninggal dunia.
Baca juga: Kapal Pengayoman IV terbalik di Perairan Nusakambangan
Baca juga: Kemenkumham benarkan Kapal Pengayom IV tenggelam di Nusakambangan
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan lima korban selamat terdiri atas Subagyo Antoro yang merupakan nakhoda, Diki dan Melga selaku anak buah kapal, Suheris (sopir truk), serta Sulianto (penumpang).
"Sementara dua korban meninggal dunia terdiri atas Wahyu yang merupakan petugas lapas dan Kardim selaku sopir truk. Seluruh korban telah dievakuasi menuju RSUD Cilacap," tuturnya.
Terkait dengan kronologi kejadian, dia mengatakan berdasarkan keterangan dari saksi, kapal Pengayoman IV berangkat dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, pada pukul 08.45 WIB dengan membawa dua buah truk dan tujuh penumpang termasuk sopir serta awak kapal.
"Di tengah perjalanan kurang lebih 1,8 kilometer, kapal terhantam angin lalu terbalik," ucap dia.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya akan mengerahkan penyelam dari Basarnas, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, Polres Cilacap, maupun komunitas guna memastikan kemungkinan adanya korban lain dalam kejadian tersebut.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021