Kediri (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menahan Robert Andik Ismail (28) warga Desa/Kecamatan Papar karena diduga telah membunuh dengan mengubur hidup-hidup Muhammad Fuad Hasan (2,5), anak kandungnya sendiri.
Kepala Polsek Papar AKP Suyitno Rabu mengemukakan bahwa dugaan pembunuhan itu terungkap setelah ada warga yang menemukan jenazah bayi dikubur.
"Ada warga yang menemukan sesosok tubuh bayi dikubur. Setengah dari badan anak itu masih terlihat, jadinya mereka mengetahui jika itu tubuh anak-anak," ujarnya.
Polisi kemudian menuju lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan termasuk membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk "visum et repertum".
Dari pemeriksaan awal memang terdapat luka di beberapa bagian tubuh balita yang diketahui bernama Muhammad Fuad Hasan tersebut. Luka itu terjadi akibat benturan, namun untuk pastinya masih menunggu hasil resmi dari rumah sakit.
"Kami sudah membawa jenazah ke rumah sakit untuk dilakukan `visum`. Saat ini, kami masih menunggu hasil pastinya," ucapnya.
Terungkapnya kasus itu bermula ketika ibu korban yang juga istri pelaku mengaku kehilangan anaknya. Isro`ul (23), istri pelaku, melapor bahwa ia mengetahui terakhir yang membawa anaknya adalah suaminya sendiri.
Dari laporan itu polisi langsung menahan pelaku di rumahnya. Ia ditangkap dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Papar.
Polisi juga menyita beberapa barang bukti antara lain alas kaki milik korban, beberapa bungkus makanan ringan, baju milik korban, serta sebuah sepeda motor Honda Kharisma dengan Nomor Polisi AG 4812 EI.
"Semua barang - barang itu dijadikan sebagai barang bukti. Kami juga masih terus melakukan penyelidikan masalah ini," ujarnya.
Robert belum banyak memberikan keterangan kepada polisi, dan lebih banyak diam ketika ditanya polisi, bahkan sesekali tertawa. Polisi belum bisa memastikan apakah pelaku menderita gangguan jiwa atau tidak.
Menurut perangkat Desa Purwotengah, Kecamatan Papar, Marlan, sikap pelaku memang aneh sejak pulang menunaikan ibadah haji dari Tanah Suci empat tahun lalu.
Sejak pulang dari menunaikan ibadah haji, ia juga tidak mau bekerja. Ia hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah ketika siang hari, dan sering berkeliling kampung ketika malam hari.
"Kami harus memastikan dulu kondisi kesehatan pelaku. Kami belum bisa memutuskan, ia terganggu mentalnya sebelum ada laporan resmi dari petugas medis," ujar Kapolsek Suyitno.
(ANT-073/C004/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010