Kudus (ANTARA News) - Sebuah truk gandeng bermuatan tepung batu putih seberat 31 ton terguling di jalur Pantura Timur, tepatnya di Jalan Kudus-Pati kilometer 8 pada Rabu dini hari dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di jalur itu.

Truk melintang pada sebagian badan jalan, sedangkan badan truk bagian depan dengan muatan 15 ton terguling ke arah kiri jalan.

Supardi, salah seorang warga setempat mengungkapkan, kejadian tersebut berawal ketika truk gandeng pengangkut tepung batu putih dari Surabaya tujuan Jakarta tersebut berupaya menghindari bus dari arah Semarang Rabu (29/12) sekitar pukul 02.00 WIB.

"Saat kendaraan menepi hingga turun dari bahu jalan, roda truk terperosok ke kubangan lumpur sehingga posisi badan truk bagian depan miring ke kiri," ujarnya.

Ketika kernet hendak mengganjal roda dengan balok agar tidak miring, tiba-tiba badan truk bagian depan terguling ke kiri, sedangkan badan truk gandeng bernopol L 8789 UV itu melintang di sebagian bahu jalan.

Atas kejadian tersebut, arus lalu lintas Jalan Kudus-Pati dan sebaliknya mengalami kemacetan hingga pukul 05.00 WIB.

Kemacetan diperparah karena kendaraan saling serobot untuk mendahului, akibatnya terjadi penumpukan kendaraan yang didominasi angkutan berat di bahu jalan.

Setelah itu, arus lalu lintas berangsur normal dengan kondisi jalan padat merayap.

Kasatlantas Polres Kudus AKP Umbar Wijaya melalui Kanit Laka Iptu Catur Kusuma Adhi membenarkan, kecelakaan tunggal tersebut menyebabkan arus lalu lintas di Jalur Kudus-Pati tersendat sepanjang belasan kilometer.

"Proses evakuasi truk gandeng tersebut baru selesai sekitar pukul 11.00 WIB, sehingga arus lalu lintas bisa kembali normal," ujarnya.

Berdasarkan hasil identifikasi di lokasi kejadian, katanya, kecelakaan tersebut diduga kuat karena terjadinya kerusakan jalan. Kondisi truk gandeng, katanya, cukup bagus dan laik jalan.

Kecelakaan tersebut, katanya, tidak menimbulkan korban jiwa, mengingat sopir truk bernama Suparman (44), warga Desa Puyuhan, Kecamatan Pancur, Rembang, tidak mengalami luka sama sekali.

Menurut rencana, truk bermuatan tepung batu putih sebagai bahan baku cat seberat 31 ton tersebut akan dikirim ke Jakarta.

Kecelakaan di Jalur Pantura, tepatnya pada kilometer 8 hingga 10, selama satu bulan terakhir terjadi tiga kali kecelakaan tunggal, terutama kendaraan truk yang mengalami patah as roda.

"Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan tunggal tersebut karena kondisi jalan yang rusak parah," ujarnya.

Selang beberapa saat setelah truk terguling berhasil dievakuasi, di lokasi yang tak jauh dari tempat kecelakaan tunggal terjadi truk yang mengalami patah as roda akibat kondisi jalan yang rusak parah.

(KR-AN/A033/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010