Bangkalan (ANTARA News) - Demonstrasi yang digelar aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di depan Mapolres setempat para Rabu ricuh sehingga polisi menangkap lima aktivitas.
Kericuhan bermula ketika para pengunjukrasa memaksa masuk ke halaman Mapolres Bangkalan untuk menyampaikan aspirasi. Mereka kemudian membuka pagar pembatas di pintu Mapolres.
Setelah pagar terbuka, polisi langsung membubarkan paksa pengunjukrasa. Kericuhan pun terjadi, bahkan pengeras suara milik mahasiswa pun dirusak oleh seseorang.
Massa pun langsung hiruk pikuk dan bubar. Dalam aksi tersebut, petugas mengamankan lima aktivis HMI Cabang Bangkalan untuk dimintai keterangan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti mengatakan, tindakan pembubaran paksa diambil karena aksi unjukrasa itu tidak berizin.
"Karena tidak kantongi izin, ya kita proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Termasuk mengamankan lima orang pengunjuk rasa," terang Pudji Astuti.
Menurut Pudji, hingga kini pihaknya masih memeriksa dan menyelidiki lima orang yang diamankan tersebut. Pihaknya tidak tahu dengan adanya keterlibatan preman yang ikut membubarkan aksi unjuk rasa.
Sementara itu, koordinator unjukrasa M Hasip mengatakan, pihaknya mengecam aksi premanisme tersebut yang mengakibatkan sejumlah atribut demonstrasi berikut pengeras suara rusak.
"Tidak hanya itu saja, tapi ada teman kami yang mengalami luka karena terkena pagar berduri pembatas. Kami akan melakukan kordinasi dengan jajaran yang ada diatas untuk melakukan langkah berikutnya," ujarnya.
Sebelumnya demonstrasi mahasiswa dari HMI cabang Bangkalan ini berlangsung tertib, dan mereka sempat berdialog dengan Kabid Humas Polda Jatim yang waktu itu sedang berada di Mapolres Bangkalan menghadiri peresmian sebuah kantor Polsek.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010