Bogor (ANTARA News) - Rombongan pendukung Tim Nasional (Timnas) Sepakbola dari Kota Bogor terlihat memadati di Stasiun Kereta Api Bogor, Rabu siang, untuk naik kereta rel listrik (KRL) ekonomi menuju Jakarta guna menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia dengan Malaysia.
Para pendukung tersebut bersiap-siap berangkat menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, untuk menyaksikan secara langsung pertandingan leg kedua Final ASEAN Football Federation (AFF) 2010, antara Tim Nasional Indonesia melawan Malaysia yang rencananya berlangsung pukul 19.00 WIB.
Mayoritas pendukung Timnas Sepakbola Indonesia itu adalah pemuda Kota Bogor yang ingin menyaksikan secara langsung laga Timnas dalam pertandingan penentuan juara Piala AFF 2010 itu.
Mereka berangkat dengan menggunakan KRL Ekonomi. Penampilannya lengkap dengan atribut seperti topi berwarna merah putih, terompet, syal dan hampir semuanya mengenakan pakaian Timnas berlambang garuda di dada.
Acha, salah seorang di antara mereka, mengatakan bahwa ingin melihat langsung pertandingan final taraf (leg) kedua, meski tidak memiliki tiket masuk.
"Tidak apa-apa nonton di luar lapangan, karena saya ingin mendukung langsung timnas di Stadion Gelora Bung Karno," katanya.
Acha mengatakan, dirinya gagal mendapatkan tiket karena adanya kerusuhan pada hari Minggu (27/12).
"Padahal, saya sudah mengantri satu hari untuk mendapatkan tiket, tapi karena rusuh saya pulang ke Bogor," katanya.
Perjuangan Acha untuk bisa menyaksikan langsung pertandingan di GBK cukup besar. Ia pun rela izin bekerja untuk bisa menyaksikan pertandingan Rabu ini di GBK meski hanya dari luar stadion.
Acha bekerja sebagai pesuruh (office boy) di salah satu kantor di Kota Bogor. "Hari ini saya izin tidak masuk kantor, dan orang kantor mengizinkan, makanya saya nekad datang," katanya.
Hal serupa juga dilakukan Adi, pedagang balon di Kota Bogor, yang ingin mendukung langsung timnas dengan datang ke GBK. Ia datang membawa 30 terompet berukuran kecil dengan diberi cat warna merah putih layaknya warna bendera Indonesia.
"Saya mau nonton langsung sekalian jual terompet untuk menyemarakkan nonton bareng di GBK nanti," katanya.
Adi mengaku berhenti jualan balon, dan berganti jualan terompet yang diambil dari rekannya di Bogor. Rencananya terompet akan dijual kepada pengunjung GBK dengan harga Rp5.000.
Adi dan Acha sama-sama berniat akan menginap di GBK setelah pertandingan berlangsung, karena itu mereka telah menyiapkan bekal untuk menginap di stadion.
"Saya bawa sarung untuk sholat dan baju ganti untuk menginap," katanya.
Adi dan Acha mengatakan, momen menonton langsung pertandingan di GBK berbeda suasananya dibanding menonton dari layar kaca.
"Kita ingin memberikan dukungan langsung kepada Timnas," katanya.
Acha mengatakan suasana menonton di GBK berbeda suasananya dengan di rumah.
Selain itu Acha dan Adi dan beberapa rekannya juga berjanji tidak akan melakukan aksi curang pada pertandingan nantinya.
"Kami sportif tidak akan bawa laser atau kembang api. Kami akan dukung secara sportif," katanya.
Seluruh suporter berangkat dengan menggunakan KRL Ekonomi jurusan Jakarta, mereka sudah terlihat memadati stadion sejak pukul 10.30 WIB.
(T.KR-LR/A041/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010