Bengkulu (ANTARA News) - Aktivitas kegempaan Gunung Api Kaba di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini sudah kembali normal.
"Sejak sebulan ini aktivitas Gunung Api Kaba terus menurun sehingga pada titik normal sehingga masyarakat diimbau tetap beraktivitas, seperti biasa dan gunung tersebut aman dari kunjungan wisata," kata Kepala Pos Pemantau Aktivitas Vulkanologi Gunung Kaba, Sigit Widiyanto, saat dihubungi di Bengkulu, Rabu.
Aktivitas kegempaan cukup stabil yang hanya satu hingga dua kali per hari, aktivitas itu jauh menurun dari beberapa bulan lalu yang mencapai ribuan kali gempa sebulan, terhadap gunung ini tinggal menunggu pencabutan status dari BVMPG pusat, katanya.
Melihat kondisi beberapa waktu ini dimungkinkan dalam sebulan ini status itu dapat dicaut dan ditetapkan aman. Saat ini dengan kondisi normal masyarakat dapat beraktivitas serta masyarakat pengunjung wisatawan diperbolehkan untuk mendaki.
Ia mengatakan, kendati aktivitas normal pihaknya tetap mengawasi dan memantau gunung itu serta mengimbau pendaki untuk tidak mendekat kawah gunung.
"Kita melihat kunjungan wisatawan lokal ke wilayah gunung Kaba mulai ramai apalagi sejak masuk libur sekolah sepekan lalu, namun tetap mengimbau agar tidak mendekati daerah yang rawan bencana seperti kawah lava," ujarnya.
Ia menyebutkan, untuk mengingatkan bahwa, aktivitas kegempaan vulkanik terjadi peningkatan sejak September 2009 dari normal hanya 200 hingga 300 kali per bulan naik menjadi 350 kali pada September 2009, naik menjadi 1.130 kali pada Oktober 2009.
Meskipun jumlah kegempaan vulkanik pada Oktober 2010 hanya 196 kali namun fluktuasi kegempaan gunung api itu membuat statusnya menjadi waspada sejak September 2009.
Gempa vulkanik pada November 2009 sebanyak 852 kali, dan terbanyak pada Desember 2009 sebanyak 2.044 kali, katanya dihadapan Gubernur Bengkulu saat meninjau lokasi gunung tersebut di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebon, Provinsi Bengkulu.
"Aktivitas gempa vulkanik memang fluktuatif sehingga kami masih menetapkan status waspada dalam satu tahun ini," ujarnya.
Ia mengemukakan, kejadian gempa vulkanik pada Januari 2010 aktivitas gempa yang tercatat sebanyak 674 kali, Februari sebanyak 802 kali, Maret sebanyak 860 kali, pada April menurun menjadi 217 kali.
Pada Mei meningkat lagi sebanyak 588 kali, Juni sebanyak 349 kali, Juli sebanyak 306 kali, Agustus mulau menurun menjadi 226 kali dan September hanya148 kali.
"Pada bulan ini terjadi 256 kali gempa yang terbagi menjadi gempa vulkanik A dan gempa vulkanik B atau vulkanik dangkal 27 kali," jelasnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong Masdar Helmi mengatakan, meskipun aktivitas normal dan kondisi cukup aman tetapi pihaknya terus memperbaiki sarana evekuasi serta merehabilitasi lingkungan yang rusak akibat tanah longsor.
Hal itu untuk mempermudah jika terjadi bencana untuk mengevakuasi warga disekitar lokasi itu."saat ini jalan sepanjang delapan kilometer sudah diperbaiki dan dibangun dengan pelebaran oleh pemerintah Provinsi Bengkulu dengan berkerjasama BPBD setempat.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010