Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Ketenagakerjaan yang selalu memberikan arahan dalam membantu memfasilitasi peluang kerja ke luar negeri

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah siap memulai pelatihan bahasa asing ditandai dengan peluncuran aplikasi "Pera Pera" sebagai kamus digital panduan bagi calon tenaga kerja asal daerah itu magang ke Jepang oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui program Specified Skilled Workers (SSW).

"Rangkaian ini adalah hal yang sangat vital karena berkaitan dengan bahasa dan budaya negeri Sakura, oleh karena itu wajib dipelajari karena menjadi syarat utama bekerja di sana," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menghadiri peluncuran program pelatihan bahasa Jepang bagi pencari kerja asal Palu di Palu, Kamis.

Baca juga: KBRI Paris gelar pelatihan bagi calon pengajar BIPA secara daring

Menurut dia, upaya Pemkot menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk mengisi peluang kerja ke luar negeri melalui peningkatan kapasitas bahasa dan budaya, selain itu juga dalam rangka program mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Yang mana, kegiatan itu bekerja sama dengan penyelenggara pelatihan bahasa Jepang ISO dengan aplikasi Pera Pera.

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Ketenagakerjaan yang selalu memberikan arahan dalam membantu memfasilitasi peluang kerja ke luar negeri," katanya menambahkan.

Baca juga: Kemenparekraf beri pelatihan bahasa asing bagi pelaku ekonomi kreatif

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto menjelaskan, pelatihan bahasa asing dimulai pada tanggal 18 September hingga November lewat daring, lalu kegiatan tatap muka dilaksanakan seminggu sekali dalam rangka evaluasi.

"Aplikasi Pera Pera memuat enam tahapan, dan cara kerjanya sangat sederhana. Di dalam aplikasi itu memuat seputar bahasa-bahasa teknis dalam dunia kerja khususnya perusahaan," ungkap Setyo.

Baca juga: Polda Metro beri pelatihan keselamatan dan bahasa asing untuk sopir

Pada penghujung pelatihan tersebut, peserta akan melalui serangkaian ujian dan bila dinyatakan lulus, akan diberikan sertifikat sebagai lisensi.

Setelah tahap penguasaan bahasa, selanjutnya peserta masuk pada tingkatan pembekalan tentang budaya negara tujuan kerja. Hal ini dimaksudkan agar calon pekerja mengetahui kebiasaan orang-orang di negara tersebut.

"Setiap negara tentu memiliki kebudayaan masing-masing. Nah, melalui pembekalan kebudayaan ini penting, agar tenaga kerja kita patuh terhadap aturan-aturan negara tujuan," demikian Setyo.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021