New Delhi (ANTARA) - Kepala Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan Deborah Lyons bertemu dengan penjabat menteri dalam negeri Afghanistan Sirajuddin Haqqani untuk membahas bantuan kemanusiaan.

Haqqani, yang selama bertahun-tahun merupakan salah satu militan yang paling dicari di dunia, baru-baru ini ditunjuk oleh Taliban menjadi bagian dari pemerintah yang baru, yang berusaha mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.

"(Haqqani) menekankan bahwa personel PBB dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa hambatan dan memberikan bantuan penting kepada rakyat Afghanistan," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen di Twitter pada Kamis.

Afghanistan yang sudah menghadapi kemiskinan dan kekeringan parah, situasinya semakin memburuk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu karena adanya gangguan bantuan, kepergian puluhan ribu orang termasuk pemerintah dan pekerja bantuan, serta runtuhnya banyak kegiatan ekonomi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada konferensi bantuan internasional minggu ini bahwa warga Afghanistan sedang menghadapi "mungkin masa yang paling berbahaya".

Misi PBB di Afghanistan mengatakan bahwa dalam pertemuan pada Rabu (15/9), Lyons telah menekankan "kebutuhan mutlak bagi semua personel PBB dan kemanusiaan di Afghanistan untuk dapat bekerja tanpa intimidasi atau halangan untuk memberikan bantuan vital dan melakukan pekerjaan untuk rakyat Afghanistan".

Taliban berulang kali menargetkan PBB selama misi militer pimpinan Amerika Serikat beroperasi selama dua dekade di Afghanistan. Misi itu berakhir bulan lalu dengan kekalahan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat, oleh Taliban.

Dalam salah satu insiden paling berdarah, gerilyawan Taliban membunuh lima staf asing PBB dalam serangan di sebuah wisma di Kabul pada 2009.

Juli lalu, orang-orang bersenjata menyerang kompleks PBB di Kota Herat dengan granat berpeluncur roket yang menewaskan seorang penjaga, sementara pengunjuk rasa di kota utara Mazar-i-Sharif pada 2011 menewaskan tujuh staf PBB.

Jaringan Haqqani, sebuah faksi di dalam Taliban dan selama bertahun-tahun berbasis di perbatasan dengan Pakistan, dianggap bertanggung jawab atas beberapa serangan militan terburuk di Afghanistan selama pemberontakan Taliban. AS menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris pada 2012.

Haqqani adalah salah satu orang yang paling dicari biro penyelidik federal AS (FBI) dengan hadiah 10 juta dolar (sekitar Rp142,5 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Pejabat AS dan anggota pemerintah lama Afghanistan yang didukung AS selama bertahun-tahun mengatakan jaringan Haqqani mempertahankan hubungan dengan al Qaeda. Taliban telah berjanji untuk tidak membiarkan Afghanistan digunakan untuk serangan militan di negara lain.


Sumber: Reuters

Baca juga: PBB cari dana 600 juta dolar cegah krisis kemanusiaan Afghanistan

Baca juga: PBB sebut layanan dasar di Afghanistan runtuh

Baca juga: Palang Merah desak dunia bantu Afghanistan

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021