Sydney (ANTARA News) - Ratusan orang diungsikan, Selasa, termasuk di antaranya menggunakan helikopter, saat air yang naik memutuskan hubungan seluruh kota Australia dalam banjir terburuk melanda negara itu dalam puluhan tahun, kata para pejabat.
Hujan deras yang disusul badai tropis Tasha, yang menghantam negara bagian Queensland, Australia timur laut sebelum segera melemah, telah menggenangi pertanian dan rumah-rumah di negara bagian itu.
Beberapa tempat pernah menghadapi banjir paling parah dalam 50 tahun, termasuk kota-kota Chinchilla dan Dalby serta Theodore yang hubungan dengan kota-kota lain terputus selama dua hari dan 360 warganya diungsikan oleh helikopter.
"Kami kini dilanda banjir besar di Theodore," kata Brice Grady dari Manajemen Urusan Darurat Queensland kepada media Sky News. Para pejabat mengatakan walaupun hujan telah berhenti di beberapa tempat, arus air dari hulu masih mengalir melalui kota-kota ini menuju ke laut.
"Aliran air besar masih datang dan saya kira itu merupakan masalah penting, itu yang akan kita hadapi," kata wali kota Western Brwons, Ray Brown kepada Radio ABC setelah meninjau masyarakat yang terkena dampak banjir itu.
Pemerintah Queensland mengumumkan beberapa daerah, termasuk Theodore, Chinchilla dan Dalby sebagai daerah-daerah bencana-- satu tindakan yang memberikan polisi kekuasaan untuk memaksa penduduk meninggalkan rumah-rumah mereka jika diperlukan.
"Kami menghadapi satu keadaan yang benar-benar berat di sini sekarang karena banyak bagian-bagian Queensland- dilanda banjir, banyak orang terkurung, banyak yang dievakuasi dan kini lebih banyak hujan turun," kata Menteri Urusan Darurat Neil Roberts kepada Radio ABC.
Pihak berwenang memperingatkan penduduk agar tidak berusaha pergi jalan yang banjir setelah mereka memaksa untuk menyelamatkan beberapa orang dari mobil-mobil-- termasuk dua orang dewasas dan dua anak kecil yang berusaha untuk berpegang pada pohon-pohon setelah mobil mereka dihanyut air.
Banjir juga melanda negara bagian New South Wales, tetangga Queensland di selatan, dengan beberapa properti dievakuasi dan sejumlah jalan terputus akibat banjir yang meningkat.(*)
AFP/H-RN/B002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010