Olimpiade membawa berkah bagi surfing karena fenomena luar biasa terjadi setelah Rio tampil di Tokyo

Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Subyakto merasakan bahwa olahraga surfing kini mulai naik pamor dan dikenal masyarakat selepas penampilan Rio Waida dalam Olimpiade Tokyo 2020.

“Olimpiade membawa berkah bagi surfing karena fenomena luar biasa terjadi setelah Rio tampil di Tokyo. Kini pamor surfing terangkat. Olahraga ini lebih dikenal, bahkan ditonton oleh masyarakat Indonesia,” kata Arya dalam siaran pers Komite Olimpiade Indonesia, Kamis.

Arya menyebut bahwa Indonesia sebetulnya sudah memiliki peselancar andalan sejak 1980-an, sebut saja Ketut Menda dan Made Kasim. Kedua mantan atlet tersebut kerap mengibarkan Merah Putih dalam berbagai single event internasional, bahkan masuk dalam jajaran peselancar top dunia. Ketut berada di posisi ke-21, sedangkan Made di urutan ke-23 dunia.

Baca juga: Ketum KOI bilang Rio Waida punya potensi luar biasa

Tak hanya itu, surfing Indonesia juga berhasil mempersembahkan dua emas, satu perak, dan tiga perunggu pada SEA Games 2019. Namun menurut Arya, gairahnya tidak se-antusias saat Rio Waida tampil di Olimpiade. Dia mengaku bahwa pada saat itu belum banyak masyarakat Indonesia mengenal surfing seperti sekarang ini.

“Kini setiap Rio bertanding dan disiarkan daring, penontonnya bertambah sampai 20 ribu. Mereka dari Indonesia karena kita bisa lihat dari kolom chat,” ucapnya.

Rio Waida menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tampil pada cabang olahraga surfing, yang baru debut di ajang Olimpiade. Olahraga tersebut dipastikan bakal dipertandingkan kembali pada Olimpiade Paris 2024, Los Angeles 2028, dan Brisbane 2032.

Arya berharap apabila surfing makin dikenal publik maka akan banyak masyarakat yang paham bahwa Indonesia memiliki potensi tinggi pada cabang olahraga air tersebut. Itu didukung dengan banyaknya pantai dan ombak yang bagus yang menjadi tujuan peselancar dunia serta berpotensi mendatangkan devisa negara.

Baca juga: Rio Waida kesulitan berburu ombak karena angin kencang
Baca juga: Rio Waida terdepak di babak 16 besar Olimpiade Tokyo

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021