Pertumbuhan ekonomi Yogyakarta salah satunya ditopang oleh tingginya pertumbuhan ekspor ke luar negeri,
Yogyakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang pada triwulan II 2021 tercatat 11,81 persen year on year (yoy) didorong oleh tingginya aktivitas ekspor.
"Pertumbuhan ekonomi Yogyakarta salah satunya ditopang oleh tingginya pertumbuhan ekspor ke luar negeri," kata Destry Damayanti dalam "Pengukuhan Forkom dan Konsultasi Ekspor Impor DIY dan Launching Website New JBSC" secara virtual di Yogyakarta, Kamis.
Ia menyebutkan mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2021 nilai ekspor Yogyakarta tercatat 298 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 41,54 persen dibanding tahun sebelumnya dengan negara tujuan utama adalah AS dan Jepang.
Baca juga: Ekonom nilai vaksinasi kunci pemulihan ekonomi
Sementara itu, ia menyebutkan produk utama dalam ekspor di DIY adalah pakaian jadi, perabotan, serta barang dari kulit dan rajutan.
Menurut dia, berdasarkan produk-produk utama tersebut unsur UMKM menjadi kontributor utama dalam mendukung tingginya ekspor di DIY.
"Share UMKM DIY sebesar 98,4 persen (terhadap PDB) dari total unit usaha serta total penyerapan tenaga kerja mencapai 79 persen dari total tenaga kerja," kata dia.
Baca juga: Airlangga: IKM berkontribusi dalam performa positif ekspor RI
Ia meyakini dengan meningkatkan kapasitas UMKM yang didukung produk bernilai ekspor akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi DIY lebih jauh.
"BI menyadari besarnya potensi UMKM dalam pertumbuhan ekonomi daerah terutama di DIY dan untuk itu BI memformulasikan aktivitas yang mendorong UMKM di DIY naik kelas," kata dia.
Destry menyebutkan pertumbuhan ekonomi DIY merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2021. Pertumbuhan ekonomi DIY tersebut bahkan lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kondisi pertumbuhan yang baik ini didukung oleh inflasi yang stabil dan kami mengapresiasi upaya pengendalian inflasi tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota yang dapat menjaga inflasi pada level 1,69 persen (year on year)," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021