Jakarta (ANTARA) - Teriakan "Ayo bung rebut kembali" menggema di Ruang Pola Gedung Balaikota, saat acara pelepasan kontingen DKI Jakarta menuju ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, pada Rabu (15/9).

Teriakan tersebut menjadi pengiring langkah sekaligus penyemangat bagi kontingen DKI Jakarta dalam misinya merebut kembali status juara umum PON XX Papua ke ibu kota.

Misi itu terbilang tidak mudah, mengingat proses menuju PON XX Papua di tengah kondisi pandemi COVID-19, berdampak terhadap persiapan para atlet untuk berlaga di arena PON.

Rasa penasaran kontingen DKI Jakarta dalam ambisinya merebut kembali status juara umum adalah hal wajar karena terakhir kali dapat meraihnya pada 2012, saat penyelenggaraan PON XVIII Riau.

Kiprah kontingen DKI Jakarta sejak penyelenggaraan PON edisi pertama di Surakarta pada 1948 berhasil mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan menjadi provinsi paling banyak menjadi juara umum, yakni 11 kali.

Baca juga: Anies Baswedan lepas kontingen DKI Jakarta ke PON XX Papua

Namun, pada edisi PON terakhir yang berlangsung di Jawa Barat tahun 2016, terjadi penurunan prestasi. kontingen DKI yang saat itu harus puas berada di posisi ketiga dengan total torehan medali yaitu 132 emas, 124 perak, dan 118 perunggu.

Sementara itu, kontingen Jawa Barat yang menjadi tuan rumah trampil sebagai juara umum dengan meraih 217 emas, 157 perak, dan 157 perunggu. Di posisi kedua, kontingen Jawa Timur dengan perolehan medali, 132 emas, 138 perak, dan 134 perunggu.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Djamhuron Wibowo, mengatakan, kontingen DKI kali ini diperkuat 735 atlet yang akan mengikuti 37 cabang olahraga dengan 67 nomor pertandingan, dan targetnya 171 medali emas.

Pembuktian
Perhelatan PON XX Papua yang diselenggarakan pada 2-15 Oktober 2021, di empat klaster yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke, menjadi ajang pembuktian dari segala kerja keras, latihan, dan persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing atlet dari seluruh provinsi di Indonesia.

Kontingen DKI Jakarta selama masa persiapan PON XX Papua, dengan mendirikan "training camp" (TC) menggunakan sistem gelembung untuk mengkarantina atlet yang akan bertanding di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan.

Atlet dayung PON DKI Jakarta beradu kecepatan dengan atlet dayung PON Sumatera Selatan saat uji tanding di arena dayung Jakabaring Sport CIty (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (18/7/2021), sebagai persiapan mengikuti PON XX di Papua 2-15 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Djamhuron Wibowo mengatakan selain mendirikan "training camp", kontingen DKI Jakarta juga melakukan persiapan dengan berlatih luar daerah hingga bertanding ke mancanegara, seperti yang dilakukan tim senam aerobik di Kejuaraan Dunia "22nd Slovak Aerobic Open 2021" di Bratislava, Slovakia.

Dalam ajang itu, tim senam aerobik Indonesia yang diperkuat atlet DKI Jakarta meraih dua medali perunggu.

Djamhuron jmenambahkan, sejumlah atlet DKI Jakarta juga sudah berangkat lebih dulu ke Papua untuk persiapan menjelang bertanding di perhelatan olahraga bergengsi nasional tersebut.

Sebanyak 55 atlet dari cabang olahraga dayung sudah terlebih dulu berangkat ke Jayapura, Papua, pada 9 September 2021. Kemudian, pada 14 September 2021 sejumlah atlet DKI Jakarta dari beberapa cabang olahraga seperti sepatu roda, sepak takraw, hingga gantolle, juga telah berangkat ke Papua.

Tim dayung DKI Jakarta yang menargetkan empat medali emas itu sengaja datang lebih awal untuk beradaptasi dengan cuaca dan mengenal lebih jauh tempat yang digunakan sebagai lokasi pertandingan.

Baca juga: Pesan Anies Baswedan atlet DKI Jakarta jadi teladan di PON XX Papua

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara pelepasan kontingen juga tak lupa berpesan kepada para atlet yang akan bertanding untuk fokus dan berkosentrasi.

Anies juga mengingatkan para atlet, agar mengurangi aktivitas yang dapat menganggu konsentrasi dan fokus bertanding. "Ini adalah momen bagi Anda semua untuk bisa membuktikan pada diri sendiri, bahwa latihan yang sudah dikerjakan memberikan hasil yang membanggakan," kata Anies Baswedan menyemangati para atlet.

Gubernur percaya para atlet DKI Jakarta yang berlaga di PON XX Papua dapat mewujudkan kerja keras serta hasil latihannya demi meraih prestasi terbaik.

Anies juga berjanji bahwa Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta memberikan bonus bagi atlet dan pelatih yang mampu berprestasi di PON XX Papua.

Sportivitas adalah segalanya

Penyelenggaraan PON XX Papua tahun ini merupakan perpaduan antara keindahan alam dan budaya yang menyatu dalam bingkai sportivitas olahraga.

Nilai-nilai sportivitas itu juga yang tak lupa diingatkan oleh Anies Baswedan kepada para atlet DKI Jakarta, yang akan bertanding dalam ajang olahraga empat tahunan tersebut.

Anies meminta seluruh kontingen DKI Jakarta dapat menjaga nama baik ibu kota selama menjalani kompetisi di bumi Cendrawasih.

"Di dada Anda ada lambang Jakarta karena itu jaga nama baik, tunjukan prestasi, dan bangun pesan yang positif, karena pada akhirnya pekan olahraga bukan sekadar pertandingan, tapi sesungguhnya ikhtiar membangun persaudaraan," ujar Anies.

Baca juga: KONI DKI libatkan Polda Metro untuk pengamanan kontingen di PON Papua

Anies juga mengatakan kepada para atlet DKI Jakarta untuk dapat menjadi teladan yang baik dalam berperilaku maupun prestasi di ajang PON XX Papua.

Anies juga berpesan, bahwa persaingan hanya terjadi saat bertanding di arena olahraga. Selebihnya di luar arena, para atlet harus tetap menjalin persahabatan.

"Ketika Anda ke sana bawa nama baik, bangun persahabatan, bangun pertemanan dengan atlet lintas daerah. Jadikan mereka sebagai kolega sebagai teman untuk memajukan olahraga Indonesia," tutur Anies.

Baca juga: Kemenangan di Slovakia tingkatkan semangat Senam Aerobik DKI di PON

Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021