Jakarta (ANTARA News) - Pengamat perbankan Kostaman Thayib memperkirakan Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level 6,5 persen pada 2011, sehingga perbankan bisa menyalurkan kredit lebih besar.
Ekspansi kredit perbankan pada 2011 diharapkan lebih besar dibanding tahun 2010 dalam upaya menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional lebih cepat, katanya di Jakarta, Selasa.
Kostaman Thayib yang juga Direktur Retail Banking Bank Mega mengatakan, kalau BI tetap mempertahankan suku bunga maka suku bunga kredit bank juga tidak naik dan para debitur diharapkan aktif untuk akad kredit.
Para debitur sangat khawatir apabia BI menaikkan BI Rate akibat inflasi 2011 yang diduga meningkat dan akan berdampak negatif terhadap industri perbankan, ucapnya.
Menurut dia, dengan suku bunga stabil, maka perbankan akan menyalurkan kredit ke sektor yang strategis dan dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam investasi yang besar.
Pemerintah juga diharapkan dapat mempercepat pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam upaya mendorong pertumbuhan sektor riil tumbuh lebih cepat, katanya.
Apabila dana APBN lebih cepat dicairkan, lanjut dia, maka pembangunan listrik dan sarana transportasi dapat dibangun lebih cepat.
Bahkan pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mempercepat tumbuhnya sektor rill, ucapnya.
Pemerintah, menurut dia dinilai lambat dalam mencairkan dana APBN sehingga rencana untuk menbangun listrik 1000 mega watt sampai saat ini masih belum selesai.
Banyak kendala yang dihadapi pemerintah untuk mendorong sektor riil tumbuh dengan baik, ucapnya.
Ia mengatakan, perbankan pada 2011 siap melakukan kerja sama dengan pemerintah untuk mendorong ekonomi nasional tumbuh lebih cepat.
(H-CS/A011/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010