Jambi (ANTARA News) - Kabupaten Tanjung Jabung Barat tiap tahun mengekspor sedikitnya 80.000 ton udang yang berasal dari tangkapan dan hasil budidaya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Zabur Roestam di Jambi, Selasa, mengatakan, udang merupakan komoditas ekpor terbesar dari kawasan pantai timur yang jumlahnya mencapai 80.000 ton per tahun.
"Udang yang sebelumnya sebagian besar hasil dari tangkapan nelayan, namun kini dikembangkan lewat budidaya," katanya.
Ia menyebutkan, animo nelayan setempat untuk mengembangkan udang putih dan udang windu kini terus meningkat sehingga pendapatan mereka pun terus bertambah.
Kawasan pantai timur memiliki potensi lahan air payau yang belum dikelola secara optimal. Kini secara bertahap terus dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya udang windu dan udang putih, juga komoditas ekspor andalan ke Singapura, Malaysia dan Jepang.
Di kawasan pantai timur sudah dilakukan budidaya udang windu dan udang putih yang hasilnya cukup memuaskan. Nelayan atau warga terus mengembangkan usaha tersebut.
Ratusan tambak bantuan dari pemerintah setempat dan DKP Provinsi Jambi yang diusahakan warga di lahan air payau, terus ditingkatkan.
Usaha yang berhasil dilakukan lewat ujicoba itu menarik minat nelayan dan warga di kawasan pantai timur untuk mengembangkannya.
Kedekatan pantai timur dengan negara ekpor Singapura merupakan peluang besar bagi warga dan nelayan setempat untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya.
Tenaga penyuluh perikanan terus dikerahkan untuk membina nelayan dan warga dalam budidaya udang putih dan udang windu itu, supaya kualitas dan kuantitas ekspornya memenuhi standar.(*)
(T.M037/A023/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010