London (ANTARA News) - Kemerosotan yang mencemaskan dari Chelsea akhirnya memuncak menjadi krisis berujung ledakan manakala sang juara bertahan Liga Premier itu dikalahkan secara telak 1-3 oleh Arsenal di Stadion Emirates, Selasa dini hari tadi.

Gol-gol Alex Song, Cesc Fabregas dan Theo Walcott hanya dalam selang waktu sembilan menit antara akhir babak pertama dan awal babak kedua mengantarkan tim asuhan Carlo Ancelotti mengalami kekalahan berikutnya dan mereka kini terpaut enam poin dari pemuncak klasemen Liga Premier.

Branislav Ivanovic memang mampu membuat satu gol untuk tim tamu, namun luka sudah terlalu dalam begitu Arsenal mengakhiri lima kekalahan berturut-turut mereka atas rival sekotanya itu untuk kemudian menempati peringkat dua klasemen menggeser Manchester City yang berbeda selisih gol.

"Kami bertambah matang, saya telah katakan ini berulangkali. Mari kita berharap kematangan ini memperkuat keyakinan kami terhadap kejuaraan dan keyakinan kami bahwa kami berada di jalur yang benar," kata manajer Arsenal Arsene Wenger.

"Hari ini kami (bermain) disiplin, matang dan kami bermain untuk satu sama lain. Masih ada ruang untuk peningkatan dan saya percaya tim ini akan terus berlatih keras dan fokus."

Arsenal kini mengoleksi 35 poin hasil dari 18 kali berlaga di bawah tim tak terkalahkan Manchester United yang mengumpulkan 37 poin dan memiliki satu pertandingan lebih banyak.

Chelsea, yang mengawali musim ini dengan performa gemilang namun lupa bagaimana memenangkan pertandingan, tetap berada di urutan empat dengan mengemas 31 poin.

"Hasilnya tak bagus tapi inilah realitas," kata manajer Chelsea Carlo Ancelotti kepada Sky Sports. "Kami harus bermain lebih baik lagi dan bangkit. Saya tidak khawatir. Saya harus bekerja dan Anda boleh menanyai sang pemilik (Roman Abramovich mengenai masa depan saya)."

Jeda musim dingin

Menyusul jeda tak resmi selama dua minggu di musim dingin disebabkan kondisi cuaca yang beku di Inggris, kedua tim tahu pasti bahwa kemenangan diperlukan untuk tetap bisa menempel Manchester United.

Chelsea mengesankan selama babak kedua saat seri 1-1 melawan Tottenham Hotspur yang lagi bagus-bagusnya 15 hari lalu, dengan Frank Lampard berada di jajaran pemain pembuka (starting lineup) untuk pertama kalinya sejak Agustus. Optimisme menyelimuti pendukung tim tamu bahwa musim ini timnya bangkit kembali.

Kenyataannya, setelah 40 menit perjuangan keras gagal mengejar Arsenal, Chelsea ambruk dengan mengkhawatirkan, sementara Ancelotti yang berwajah kelabu berdiri mematung dengan jas hujan hitamnya selama hampir 90 menit pertandingan.

Chelsea sempat mengancam di awal babak pertama ketika Didier Drogba yang memasukkan 13 gol dalam 13 penampilannya melawan Arsenal sejak bergabung dengan Chelsea, merangsek maju untuk memuntahkan tendangan yang melenceng tipis dari gawang Arsenal yang dijaga Lukasz Fabianski.

Kinerja laga kandang Arsenal mengkhawatirkan selama musim ini akibat tiga kali kalah di Emirates dan ada kecemasan di seisi stadion saat menyaksikan penguasaan bola yang cantik dari tim mereka hanya sedikit menciptakan ancaman gol.

Akhirnya peluang itu muncul lewat manuver pemain tengah Song yang berhasil memupus beban psikologis manajer Arsenal Arsene Wenger bahwa timnya bakal dikunci Chelsea.

Ambruk

Satu menit menjelang akhir babak pertama pemain Kamerun itu maju dan membawa bola lewat umpan satu dua dengan Jack Wilshere, dan begitu bola kembali ke kakinya, dia mengirimkan sepakan rendah melewati Petr Cech.

Enam menit setelah jeda, Chelsea meledak.

Upaya Michael Essien dalam menguasai bola di lapangan tengah gagal karena diperdaya oleh Walcott yang lantas berlari kencang ke depan. Pemain sayap timnas Inggris ini kemudian dengan tenang mengumpankan bola kepada Fabregas untuk mengubah kedudukan menjadi 2-0.

Tiga menit kemudian Chelsea kembali membuat blunder, kali ini Florent Malouda yang kehilangan kontrol bola setelah mendapat tekanan di tengah.

Di kesempatan ini, gantian Fabregas yang mengumpan Walcott lewat operan sempurna dan si pemain sayap Inggris itu menjemput umpan tersebut lalu dieksekusinya melewati Peter Cech.

Para pemain Chelsea tiba-tiba tersentak oleh keputusan Ancelotti yang menarik Malouda yang tampil mengecewakan.

Ivanovic menyundul bola mengecoh Fabianski di menit 57 menit untuk memulihkan sedikit harapan.

Tim tamu terus menyerang untuk keluar dari keputusasaan, sementara Arsenal berulangkali menyianyiakan beberapa peluang untuk memperbesar keunggulan lewat serangan balik.

Kekalahan ini membuat Chelsea mengoleksi defisit 10 poin lebih rendah dari perolehan poin di interval sama musim lalu, sementara peluang mereka sirna dengan cepat. (*)

Reuters/AR09

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010