Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Anis Matta meminta kepada elite politik untuk tidak membebani Tim Nasional Indonesia dalam menghadapi partai final Piala AFF dengan janji bonus atau target juara.
"Janji bonus dari politisi dengan target juara akan menjadi beban berat bagi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia sehingga sulit untuk mengembangkan permainan," kata Anis Matta di Gedung DPR RI di Jakarta, Senin.
Menurut Anis, biarkan Tim Nasional Indonesia mempersiapkan diri secara baik dan jangan diberikan beban agar bisa menampilkan permainan terbaik para partai final.
Jika Tim Nasional Indonesia diberikan beban yang berat, kata dia, malah akan sulit untuk mengembangkan permainan sehingga penampilannya justru akan menjadi lebih buruk.
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, beban dari elite politik seperti janji diberikan bonus besar dengan target tertentu atau para elite politik menyaksikan secara langsung pertandingan dari tribune stadion.
"Hal-hal seperti ini akan menjadi beban berat bagi Tim Nasional Indonesia," katanya.
Anis Matta juga mengusulkan kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar mengistirahatkan para pemain Tim Nasional dari berbagai acara seremoinial menjelang partai final leg kedua Piala AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta, Rabu (29/12).
Menurut dia, biarkan Tim Nasional Indonesia berkonsentrasi dan memfokuskan diri menghadapi partai final leg kedua di Jakarta.
"Berikan kesempatan kepada Tim Nasional Indonesia untuk bermain sebaik mungkin tanpa ada beban," katanya.
Anis melihat Tim Nasional Indonesia saat ini seperti idola baru yang digandrungi banyak pihak, termasuk para politisi, karena sudah lama Indonesia tidak memiliki cabang olahraga yang berprestasi.
Namun janji bonus dan target dari elite politik, menurut dia, justru akan menjadi beban berat bagi Tim Nasional Indonesia.
Menurut Anis, kekalahan Tim Nasional Indonesia 0-3 dari Tim Nasional Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (26/12), salah satu sebabnya adalah efek politisasi yang membuat tekanan tersendiri kepada Tim Nasional Indonesia.
"Karena itu, saya kurang setuju jika ada elite politik yang menonton langsung partai final dari tribune di stadion, karena akan memberikan beban politik," katanya.
Menurut dia, lebih baik elite politik menonton bareng melalui televisi dari kantornya atau lingkungannya masing-masing.
Soal janji bonus, menurut dia, sebaiknya jangan diiming-imingi dengan janji tapi dorong untuk menampilkan permainan terbaik dan sportif.
"Dalam olahraga setiap permainan ada menang dan ada kalah," katanya.
Jika Indonesia menunjukkan permainan terbaik tanpa beban dan berhasil tampil sebagai juara, menurut dia, baru baru diberikan bonus, tapi sebaiknya negara yang memberikan bonus, bukan perorangan.
(R024/A041/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Sudahlah..... sementara media jangan mewawancarai politisi soal2 timnas ini......