Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya saham-saham unggulan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin siang ditutup hanya menguat tipis 3,47 poin.
IHSG naik 3,47 poin atau 0,10 persen ke level 3.615,00, sedangkan kelompok 45 saham unggulan (Indeks LQ45) bergerak melemah 0,88 poin (0,16 persen) ke level 643,23.
Analis saham Madani Securities Dadan Syarifuddin di Jakarta, mengatakan, nilai sejumlah saham yang sudah terlampau mahal membuat sepinya transaksi sehingga investor menunggu momentum baru untuk melanjutkan pembelian saham.
"Butuh sentimen baru untuk memancing investor masuk bursa. Sebab, saat ini pelaku pasar cenderung menunggu perkembangan pasar terkini," ujarnya.
Sejatinya, lanjut dia, indeks secara fundamental tidak ada masalah. Koreksi yang terjadi pada indeks BEI beberapa hari terakhir tidak lebih dari soal teknikal. Di mana pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung (profit taking) saat situasi menguntungkan.
"Selain itu, aroma musim liburan penghujung tahun juga ikut memengaruhi pola trader investor. Indeks akan tetap melaju dengan rekor barunya," ucapnya.
Dadan memperkirakan indeks hari ini akan mencoba bergerak di kisaran 3570 untuk support dan 3665 untuk posisi resistance.
Perdagangan saham pada siang ini bergerak sedikit kurang ramai dengan jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 889,9 juta lembar saham dari 28.738 transaksi dan nilai Rp1,026 triliun.
Saham yang melemah mendominasi pada perdagangan sebanyak 110 saham, 70 saham menguat, dan 65 saham tidak bergerak.
Sementara saham yang menguat diantaranya, Astra International (ASII) naik Rp600 menjadi Rp53.150, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp350 menjadi Rp21.550, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp350 menjadi Rp21.550.
Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 69,17 poin (0,30 persen) ke level 22.833,80, Indeks Nikkei-225 naik 85,14 poin (0,83 persen) ke level 10.364,03, dan Indeks Straits Times menguat 27,46 poin (0,87 persen) ke level 3.171,26.
(ZMF/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010