Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengantisipasi fenomena kebangkitan Taliban di Afghanistan.

“Ini terkait fenomena kembalinya Taliban di Afghanistan, saya tidak ingin di Indonesia ada kelompok kecil yang terinspirasi oleh tindakan mereka. Pencegahan apa yang dilakukan BNPT dalam menyikapi isu itu," kata Sahroni dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kepala BNPT Boy Rafli Amar di Gedung Senayan, Jakarta, Rabu.

Politisi Nasdem itu menegaskan sangat mungkin kembalinya Taliban di Afghanistan memberikan efek pada oknum maupun simpatisan di Indonesia.

Baca juga: BNPT sebut anggaran program moderasi beragama di Poso minim

Menanggapi hal itu, Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan BNPT tengah menyiapkan “vaksin” untuk membendung ekstremisme. Adapun vaksinnya adalah nilai-nilai kebangsaan sebagai bentuk langkah pencegahan penyebaran virus radikalisme intoleran dan radikalisme terorisme.

“Kalau kami analogikan sebagai virus radikalisme maka kami mencoba merumuskan vaksinnya," kata Boy.

Boy menjelaskan BNPT memperbanyak penguatan terhadap nilai-nilai kebangsaan, termasuk melakukan edukasi terkait ideologi Pancasila. Selain itu bekerja sama untuk melakukan moderasi beragama, karena Indonesia sudah mempunyai modal kuat, yakni para tokoh ulama besar.

Baca juga: Boy Rafli: BNPT selesaikan vaksinasi untuk mantan napi terorisme

Boy mengakui saat ini jaringan teroris terus melakukan propaganda sehingga jangan sampai propaganda jaringan teroris itu dianggap benar. Dengan memanfaatkan media sosial, BNPT mengajak semua warganet untuk melawan propaganda tersebut.

BNPT, katanya, melakukan propaganda terbuka untuk kontranarasi dengan memberdayakan BNPT TV berbasis internet TV. Saluran itu menayangkan berbagai video, podcast, dan pesan-pesan kebangsaan seperti semangat untuk menjaga persatuan, kebinekaan, toleransi, dan cinta Tanah Air.

Baca juga: Anggota DPR minta BNPT melibatkan OSIS cegah paham intoleransi

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021