Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan mendorong kader perempuan atau taruni pada perguruan tinggi di bawah pembinaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) dapat berperan bidang transportasi sehingga dapat ikut memajukan bangsa.
"Perempuan harus terus berkarya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas transportasi, khususnya perkeretaapian dengan ikut berkontribusi sesuai dengan kemampuan yang kita miliki," kata Ibu Asuh Taruna-Taruni dan penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub Endang Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan BPSDMP Talkshow Series ke-4 dengan tema “Perempuan dan Kereta Api” Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun secara virtual yang juga merupakan rangkaian Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2021.
Baca juga: Kemenhub nilai kolaborasi jadi kunci pengendalian sektor transportasi
Ia mengatakan saat ini perempuan sudah diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri dan bekerja pada bidang pekerjaan yang sebelumnya hanya dikerjakan oleh laki-laki.
Dia juga mendorong para taruni agar memegang teguh prinsip bahwa kesetaraan gender merupakan hak asasi, yang bebas dari ketakutan dan menentukan pilihan hidup termasuk dalam hal berkarir.
Menurut dia, perempuan berhak mengembangkan kemampuan pribadi, mengejar karir yang tinggi, dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pekerjaan tanpa dibatasi stereotip yang kaku tentang peran gender.
Endang juga mengatakan dengan berkarir di bidang perkeretaapian, perempuan harus mampu menumbuhkan mental dan mengubah mindset bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan perkeretaapian.
"Memiliki mental yang kuat akan meningkatkan energi positif dan daya juang sehingga mampu mengatasi tantangan hidup," katanya.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Periode 2018-2021 Wiwik Widayanti mengatakan dunia perkeretaapian penuh dengan tantangan, terlebih pekerjaan ini banyak dikuasi oleh kaum pria, sebab pekerjaan ini penuh dengan hal teknis, sarana, prasarana, dan operasional.
Selain itu, pekerjaan mereka menuntut waktu yang tidak terbatas. Namun, justru di sinilah letak tantangannya. Seiring berjalannya waktu, ternyata wanita bisa membuktikan bahwa dirinya mampu berkarir di bidang perkeretaapian.
Baca juga: Kemenhub beri penghargaan kepada pemangku kepentingan tol laut
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Batat Bagian Barat Erni Basri juga mengatakan bahwa dirinya tidak menampik anggapan jika dunia transportasi, khususnya perkeretaapian identik dengan kaum pria.
Namun, lanjut dia, dengan kemampuan dan juga kegigihan yang dimiliki, maka kaum perempuan dapat berkiprah di bidang ini, bahkan bukan tidak mungkin, bisa menjadi pemimpin.
Kepala Stasiun Semarang Poncol, Murti, ikut menjelaskan bahwa saat dirinya mulai bekerja di perkeretaapian hampir 100 persen yang masuk adalah kaum pria. Hal ini disebabkan persyaratan yang diminta adalah hardskill, yang akan menjadi bekal saat pegawai akan ditempatkan di lapangan, mengurus mesin, dan lainnya.
"Sementara itu, perempunan hanya diberikan di bidang softskill seperti di perkantoran mengurus administrasi," katanya.
Baca juga: Kemenhub peroleh penghargaan dari Perpustakaan Nasional
Baca juga: Kemenhub laksanakan padat karya libatkan ratusan warga
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021