"Kami menyambut baik usulan dan ajakan Yenny Wahid itu. Kita ingin bersama-sama membesarkan PKB," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Imam Nahrawi, di Jakarta, Minggu.
Namun, ia mengingatkan, ajakan tersebut jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
"Kalau Muhaimin Iskandar sih tidak masalah untuk membesarkan PKB, tapi jangan berpura-pura mengajak, namun nipu di belakang," kata Imam.
Ia juga mempertanyakan ajakan Yenny Wahid tersebut untuk membesarkan PKB. Pasalnya, kata Imam, sewaktu pemilihan umu (Pemilu) 2009, Yenny Wahid melakukan kampanye untuk partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)..
"Kalau Yenny sekarang bicara untuk membesarkan PKB, dari mana dalilnya? Bila Yenny tak berkampanye untuk partai lain, dengan segala hormat, Imam Nahrawi akan menjemput Yenny Wahid dan bersama-sama membesarkan PKB," ungkap Imam.
Anggota DPR RI itu menambahkan, momentum Muktamar III PKB di Surabaya dijadikan ajang tunggangan bagi Yenny untuk mendapatkan legitimasi terhadap dirinya.
"Kebohongan Yenny bisa dilihat dari surat undangan muktamar. Surat undangan itu dimandatkan Ketua Dewan Syuro PKB Kalibata, KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur, kepada Hamdun Ahmad. Mana pernah Gus Dur memberikan mandat?" kata Imam.
Sebelumnya Yenny Wahid dalam pembukaan Muktamar III PKB Kalibata di GOR Kertajaya, Surabaya mengajak Muhaimin Iskandar untuk bersama-sama membesarkan PKB serta mengajak Muhaimin untuk mengembalikan kehormatan Gus Dur
"Kepada Muhaimin Iskandar, mari bersama-sama kembalikan besar partai ini. Jangan lagi berebut legalitas. Mari duduk bersama-sama untuk selamatkan PKB. Saya mohon keikhlasan dan lapang dada kepada Muhaimin Iskandar untuk mempertimbangkan ajakan saya," kata Yenny Wahid.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010