Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 338 tim dari seluruh jenjang pendidikan di Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), mengikuti final program Kita Harus Belajar (KIHAJAR) bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), pada 13-16 September 2021 secara daring.
Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasan Chabibie mengatakan dari 338 tim yang berlaga di babak final ini,12 tim di antaranya berasal dari SILN Arab Saudi, Malaysia dan Belanda, sedangkan 326 tim lainnya berasal dari dalam negeri.
“Seluruh peserta telah membuat karya nyata dalam implementasi STEM untuk memberikan solusi dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, seperti permasalahan lingkungan, kesehatan maupun teknologi,” ujar Hasan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: 64.555 peserta ikuti kompetisi KIHAJAR STEM BASIC
Hasan menambahkan setiap proses penilaian pada tahap final KIHAJAR STEM 2021 bersifat objektif dan terbebas dari segala intervensi dari pihak manapun. Panitia telah membentuk dewan juri yang terdiri atas pakar STEM, pakar pembelajaran dan pakar video pembelajaran dari dalam dan luar Kemendikbudristek.
“Setiap dewan juri juga telah menandatangani pakta integritas sebagai wujud menjaga kredibilitas hasil penilaian,” kata Hasan.
KIHAJAR STEM 2021 dilaksanakan dalam tiga level, yaitu basic, intermediate, dan final. Pada tahapan final, ada tiga tahapan lagi yang harus dilalui oleh peserta, yaitu tahap pembuatan video problem solving, video tema, dan presentasi.
Lebih dari 685 video berbasis STEM yang menerapkan Engineering Design Process (EDP) dihasilkan oleh finalis KIHAJAR STEM 2021. Proses EDP terdiri dari mengidentifikasi masalah, melakukan proses brainstorming, menentukan permasalahan/solusi, dan diakhiri membuat purwarupa. Proses itu akan melatih peserta memecahkan permasalahan yang terjadi di dunia nyata.
Sejak tanggal 25 Juli 2021 setiap tim yang masuk ke tahap final telah membuat video problem solving dan video tema yang diberikan panitia, dengan rincian pembuatan video problem solving berlangsung pada 25 Juli sampai 8 Agustus 2021, lalu berhasil merampungkan 83 video jenjang SD, 99 video jenjang SMP, 100 video jenjang SMA, dan 65 video jenjang SMK. Total keseluruhan ada 347 video.
Sedangkan untuk pembuatan video tema pada 15 Agustus hingga 29 Agustus 2021 berhasil merampungkan video sebanyak 338 video. Dengan rincian, 82 video jenjang SD, 97 video jenjang SMP, 97 video jenjang SMA, dan 62 video jenjang SMK.
Baca juga: Kemendikbud: KIHAJAR bentuk apresiasi pada generasi "digital native"
Baca juga: Kemendikbudristek : Renovasi karena penggabungan unsur ristek
Selanjutnya, presentasi dilaksanakan pada 13 September hingga 17 September 2021, dengan rincian 82 peserta jenjang SD, 97 peserta jenjang SMP, 97 peserta jenjang SMA, 62 peserta jenjang SMK. Totalnya ada 338 peserta yang akan melakukan presentasi.
Pelaksanaan setiap tahapan dalam Kihajar STEM 2021 dirancang untuk mendapatkan gen Kihajar terbaik. Gen KIHAJAR adalah representasi dari wujud profil pelajar Pancasila yang dalam proses pembelajarannya sesuai dengan program Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar diusung oleh Kemendikbudristek untuk menjawab segala tantangan pada masa depan.
Teknis pelaksanaan tahap akhir dimulai dengan presentasi proses EDP dalam pembuatan video tema dan rencana aksi dari setiap tim yang didampingi guru pendamping di hadapan dewan juri. Seluruh proses tahapan presentasi ini dilakukan secara daring dan menerapkan protokol kesehatan.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021