Jakarta (ANTARA News) - Pelayanan pasien yang masuk Unit Gawat Darurat (UGD) harus terlayani kurang dari lima menit, kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta Timur, dr. H Nur Abadi.
"Siapa pun pasiennya, bawa uang atau tidak, harus mendapat pelayanan cepat dalam penanggulangan cedera atau sakit yang diderita saat berada di ruang UGD," kata Nur Abadi di Jakarta, Minggu.
Nur Abadi mengatakan, penanganan pasien lebih dari lima menit oleh dokter jaga dikhawatirkan cedera atau sakit yang diderita akan berakibat fatal. Penanganan seperti itu yang diterapkan di RSUD Pasar Rebo sejak ia menjadi pimpinannya.
Dengan tempo satu setengah bulan menjadi pimpinan, katanya, RS Pasar Rebo mulai menjadi dambaan masyarakat baik yang berobat jalan maupun rawa inap. Begitu juga pasien gawat darurat yang mengalami kecelakaan di kawasan Jakarta Timur langsung dilarikan ke RSUD Pasar Rebo.
Ia menegaskan, anggaran terbesar dana dari APBD ada di sektor kesehatan. Dari 12 persen dana kesehatan yang dikeluarkan APBD, ada 60 persen di antara untuk pelayanan masyarakat miskin.
Menurut data yang ada, ujar Nur Abadi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan Rp 550 miliar untuk pengobatan masyarakat miskin di enam rumah sakit yang ada di Jakarta.
Masyarakat Jakarta pada umumnya memberikan kepercayaan dan menjadikan RSUD sebagai dambaan untuk berobat dan kebanggaan dalam mengatasi sakit yang diderita.
Semua itu bisa terwujud dengan catatan setiap RSUD seperti di Koja, Cengkareng dan Pasar Rebo mengutamakan pelayanan bagi si pasien baik yang ada di ruang UGD maupun poli umum sekalipun.
Melalui pelayanan yang cepat di RSUD Pasar Rebo tegas dia, Pasar Rebo mendapat kepercayaan membangun gedung kegawatan darurat terpadu sejenis UGD berlantai tujuh yang akan dimulai tahun 2011.
Adanya gedung kegawatan darurat terpadu nanti, RSUD Pasar Rebo bisa menangani pasien dari berbagai penyakit yang dilengkapi unit pelayanan jantung, dan cedera akibat tabrakan mobil dan sejenisnya dengan akreditasi nasional.
Berbagai fasilitas yang dicanangkan di RSUD Pasar Rebo bukan hanya untuk mendapat MURI yang ketiga kalinya seperti yang diraih di RSUD Koja dan Cengkareng, namun murni memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin.
Kerjasama dan partisipasi masyarakat, katanya, dapat menjadikan RSUD bisa lebih eksis dan mengalami kemajuan dalam semua hal dimasa mendatang. Bahkan yang menyangkut pelayanan tidak kalah dengan rumah sakit swasta.
(T.ANT-131/A008/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010