Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar mengusulkan agar Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian (ASAP) Digital Nasional ditampilkan pada Konferensi Iklim COP ke-26 di Glasglow Oktober-November 2021 mendatang.
"Kalau dilihat sistem ini baik dan nyata di lapangan, dilihat dari simulasinya tadi di Jambi, maka tadi saya usulkan ke Kapolri ini menjadi 'showcase' di agenda perubahan iklim COP 26 di Glasglow, yang dilaksanakan 30 Oktober sampai 12 November 2021, ini sudah jadi contoh," kata Siti usai menghadiri peluncuran ASAP Digital Nasional di Gedung Rupatamma Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu.
Siti mengapresiasi peluncuran ASAP Digital Nasional yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dalam rangka mempercepat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
ASAP Digital Nasional ini dinilai penting karena bersifat permanen untuk kelembagaan, mengintegrasikan dan menyinkronkan aplikasi-aplikasi penanggulangan karhutla yang ada di beberapa daerah serta di kementerian lembaga.
Menurut Siti, kehadiran ASAP Digital Nasional penting bagi Indonesia, sebagai pembuktian bahwa persoalan karhutla di tanah air ditangani dengan baik.
Siti mengatakan diskusi-diskusi tentang karhutla di ASEAN dan Uni Eropa terus berlangsung, dan Indonesia menjadi contoh yang baik dalam upaya penanggulangan terkiat isu tersebut.
Menurut Siti, beberapa negara terpikir untuk belajar dari Indonesia dalam hal pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saya kira, apa yang sudah dilakukan Indonesia secara nasional memang banyak hal yang membanggakan, penghargaan tertinggi untuk jajaran Polri," kata Siti.
Baca juga: Polri luncurkan aplikasi ASAP Digital Nasional
Baca juga: Panglima TNI sambut baik Aplikasi ASAP Digital tangani Karhutla
Baca juga: Polda Jambi targetkan pemasangan 30 "CCTV" pantau karhutla
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan persoalan karhutla dan dampak yang ditimbulkan menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ditangani bersama-sama seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Data menunjukkan, 105.791 hektare hutan dan lahan di Indonesia terbakar dengan titik api sebanyak 800 titik selama 2021.
Dengan ASAP Digital Nasional, kata Sigit, diharapkan bisa mengetahui secara cepat keberadaan titik api, sehingga pencegahan dan penanganan dapat segera dilakukan oleh petugas dalam melakukan pemadaman.
"Selain mempercepat penanganan dan pencegahan karhutla, ASAP Digital Nasional juga untuk mempermudah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan," kata Sigit.
Sebagai informasi, ASAP Digital Nasional memiliki berbagai keunggulan yaitu, CCTV Live Auto Monitoring. Kamera CCTV yang terpasang memiliki kemampuan "high definiton" dan mampu memantau 360 derajat dengan jangkauan 4 km dan cakupan radius 8 km serta dapat menjangkau lahan seluas 5.026 hektare.
Manual zoom sebanyak 40x dan bisa memutar rekaman dalam dua bulan terakhir, sensor yang bisa menampilkan suhu udara, kualitas, dan kelembapan udara, data titik api yang update (diperbarui) setiap 5 menit menyesuaikan data update satelit LAPAN, data prakiraan cuaca, data informasi terkait peta lahan perusahaan, sumber air, dan batas desa serta posisi pergerakan personel.
ASAP Digital Nasional menyempurnakan dan mengintegrasikan berbagai aplikasi yang telah ada sebelumnya di beberapa daerah antara lain Lembuswana Kalimantan Timur, Hanyakeun Musuh Kalimantan Tengah, Bekantan Kalimantan Selatan, Lancang Kuning Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara, Songket Sumatera Selatan, ASAP Digital Jambi, Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Satelit LAPAN.
Teknologi ASAP Digital Nasional tahap pertama sudah terpasang 28 titik CCTV di 10 Polda rawan karhutla yaitu Polda Jambi, Sumsel, Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltim dan Polda Kaltara.
Sedangkan untuk tahap kedua pada bulan Desember 2021, rencananya akan dipasang kembali 40 titik CCTV pada 10 Polda yang sudah terpasang CCTV sebelumnya ditambah dengan 3 Polda rawan karhutla lainnya yaitu Polda Kepri, Polda Sultra, dan Polda Papua.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021