Berlin (ANTARA) - Sedikitnya 63 orang terbukti positif COVID-19 usai menghadiri sebuah pesta dansa di sebuah kelab di Kota Muenster, Jerman bagian barat, kata media setempat pada Selasa (14/9).
Otoritas dikejutkan dengan tingginya infeksi COVID-19 sebab hanya orang-orang yang sudah menerima vaksin atau telah sembuh --keduanya diyakini memiliki imunitas terhadap penyakit itu-- yang diizinkan untuk menghadiri pesta.
Selama pesta berlangsung hampir 380 orang berada di kelab tersebut dan sejauh ini 63 orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19, demikian penyiar WDR mengabarkan.
Menurut laporan, banyak di antara mereka yang hanya mengalami gejala ringan.
Baca juga: Jerman larang perusahaan tanya status vaksin karyawan
Sejumlah negara bagian dan kota di Jerman telah melonggarkan pembatasan COVID-19 bulan lalu dan mengizinkan restoran, kafe dan kelab membuka kembali area dalam ruangan mereka. Namun, hanya orang-orang yang menunjukkan bukti vaksinasi atau penyintas COVID-19 yang diperbolehkan masuk.
Aturan masuk yang baru kerap disebut sebagai "aturan 2G", dari bahasa Jerman Geimpfte (sudah vaksin) dan Genesene (sembuh).
Namun para kritikus mengatakan aturan itu membuat penerima vaksin merasa tidak aman, sebab studi baru-baru ini menunjukkan bahwa individu-individu yang telah menerima vaksinasi masih dapat tertular dan menularkan virus ke yang lain.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Jerman tetapkan AS, Turki, Israel wilayah berisiko tinggi COVID
Baca juga: Jerman akan hentikan tes gratis COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021