Puluhan peziarah ke makam Sri Sultan HB IX di komplek makam Raja-raja Mataram Islam di Imogiri dengan mengenakan pakaian adat Jawa yang diawali dengan berjalan kaki menaiki tangga menuju makam yang berada di puncak bukit Imogiri.
Dalam perjalanan menuju makam puluhan peziarah juga membawa bendera berlogo Keraton Ngayogyakarta sebagai simbol mereka mendukung keistimewaan Yogyakarta dengan menetapkan Sri Sultan sebagai Gubernur DIY.
Ketua Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul, Sulistyo usai ziarah mengatakan, ziarah ke makam raja-raja termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan lanjutan dari perjuangan Pandu mendukung penetapan setelah cap jempol darah beberapa hari lalu.
Menurut dia, tujuan ziarah ke makam raja-raja dari aspek religi atau agama yakni mendoakan para pemimpin terdahulu yang telah wafat , karena sebagai penerus wajib mendoakan kepada pemimpin di antaranya Sri Sultan HB IX.
Selain itu, kata dia mendoakan para pemimpin yang berada di pusat baik eksekutif maupun legislatif yang nantinya akan membahas Rancangan Undang Undang Keistimewaan (RUUK) DIY agar memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi warga Bantul ini.
"Sedangkan dari sisi budaya kami warga Bantul wadul (mengadu) kepada Yang Maha Kuasa karena keistimewaan Yogyakarta yang tenteram aman kini telah diobok-obok, " katanya.
Menurut dia, salah satu alasan dipilihnya makam ini guna mendukung keistimewaan Yogyakarta karena pencetus maklumat keistimewaan yaitu Sri Sultan HB IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII dimakamkan di makam ini.
"Kami berharap setelah prosesi ziarah ini kami mendapat pencerahan sehingga diberi kekuatan untuk terus memperjuangkan keistimewaan sesuai dengan amanah pemimpin terdahulu," katanya.(*)
(ANT-068/B/H008/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010