Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjadi Ketua Bidang Komunikasi dan Media pada Presidensi G20 Indonesia 2022 dan sedang mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung acara tersebut.
"Persiapan sudah dimulai, baik untuk logistik mau pun infrastruktur, termasuk infrastruktur telekomunikasi, informasi dan komunikasi serta infrastruktur keamanan, secara khusus untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi G20," kata Johnny saat konferensi pers virtual, Selasa malam.
Selain itu, sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Media, Kominfo juga mempersiapkan dukungan komunikasi, media dan teknologi, termasuk di antaranya mengkoordinasi kegiatan bidang komunikasi dan media, mengelola pelayanan informasi, media dan jurnalistik.
Penunjukkan Menteri Kominfo sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Media didasari Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia.
Berdasarkan aturan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjabat sebagai Ketua I Bidang Sherpa Track dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Ketua II Bidang Sherpa Track.
Menteri Keuangan Sri Mulyani ditunjuk sebagai Ketua I Bidang Finance Track, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebagai Ketua II Bidang Finance Track dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD sebagai Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara.
Indonesia untuk pertama kalinya terpilih menjadi Presidensi G20 2022, berlangsung selama 1 Desember hingga 30 November 2022. Indonesia ditetapkan sebagai Presidensi G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Riyadh, Arab Saudi pada November 2020.
Serah terima dari Presidensial Italia ke Presidensial Indonesia akan berlangsung pada 30-31 Oktober mendatang saat Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Roma, Italia.
Selama setahun ke depan, Indonesia akan menggelar acara G20 seperti pertemuan tingkat menteri sampai Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dihadiri oleh seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan negara anggota G20.
Pertemuan tersebut akan dilakukan secara virtual, campuran virtual dan pertemuan langsung, serta pertemuan langsung atau tatap muka.
Pemerintah memastikan pertemuan G20 nanti akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan penilaian sesuai dengan saran World Health Organization.
Baca juga: Menkopolhukam tegaskan tidak toleransi ancaman jelang G20 pada 2022
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia tambah konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun
Baca juga: Kominfo dan Gojek teken MoU untuk percepatan transformasi digital
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021