Ribuan umat Katolik dari Denpasar dan sekitarnya mulai berdatangan sekitar pukul 17.00 Wita di gereja yang berlokasi di Jalan Tukad Musi, Renon, Denpasar itu.
Mereka harus melewati pemeriksaan ekstra ketat dari pihak kepolisian untuk bisa masuk ke dalam areal gereja terbesar di Pulau Dewata itu.
"Kami semua harus masuk melewati pintu pemeriksaan security check dengan metal detector," kata Arnold, salah seorang jemaat yang mengikuti misa Natal.
Selain itu petugas kepolisian juga ditempatkan di beberapa titik di sekitar gereja dengan bersenjata lengkap.
Kepolisian juga mengerahkan kendaraan operasional dan mobil jihandak dari Brimobda Polda Bali serta ada pula mobil pemadam kebakaran.
Dalam kesempatan itu Uskup Denpasar Silvester mengajak umat Katolik agar kembali merenungkan pada malam peringatan kelahiran Yesus Kristus.
"Umat Katolik hendaknya meneladani sikap dan kesederhanaan Yesus Kristus. Yesus Kristus yang datang sebagai raja namun tetap bersikap rendah hati," ujarnya.
Dia mengingatkan setiap umat Katolik di muka bumi, senantiasa meneladani Yesus Kristus sebagai bekal hidup di dunia dan kelak di akherat.
Di pihak lain, karena banyaknya jemaat yang datang sehingga ruangan gereja Katedral yang berkapasitas sekitar 2.000 orang akhirnya tidak mampu menampung mereka.
Ribuan umat Katolik terpaksa mendengar langsung isi khutbah Uskup Denpasar lewat monitor yang terpasang di sejumlah titik.
Perayaan misa Natal di Gereja Katedral juga selain diramaikan hiasan lonceng dan pohon Natal serta belasan penjor yang mengelilingi gereja tua itu.
Ada sekitar 12 penjor besar di sekeling Gereja Katedral bangunannya mengadopsi style Bali itu.(*)
(ANT-166/M026/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010