Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan penghargaan pada pemerintah daerah dan masyarakat yang berjasa dalam memajukan perpustakaan dalam penghargaan Gemilang Perpustakaan Nasional 2021 yang diselenggarakan secara luring dan daring atau bauran, Selasa.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando di Jakarta, Selasa, mengatakan peran pemda terhadap pengembangan perpustakaan semakin kuat sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
"Kami yakin akan kontribusi dari pemerintah daerah, untuk memiliki kebijakan dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia, yang mana parameter literasi saat ini adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global,” ujarnya.
Perpusnas wajib merumuskan kebijakan di bidang perpustakaan, sebagaimana mengacu pada visi Presiden Joko Widodo tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.
“Kita tahu bahwa hanya ada tiga hal yang menentukan majunya suatu negara, yang pertama adalah visinya jauh ke depan, yang kedua strateginya, dan yang ketiga eksekusinya. Tanpa visi, tanpa strategi, tanpa eksekusi kita akan terus terbelakang sehingga diperlukan pemahaman yang sama tentang literasi," katanya.
Syarif Bando menegaskan puncak dari tingkatan literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu yang dapat digunakan dalam kompetisi global.
Dia optimistis pemerintah daerah akan berkontribusi untuk memiliki kebijakan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia.
Kondisi kegemaran membaca di Indonesia saat ini mengalami kendala keterbatasan bahan bacaan untuk masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, rasio buku dengan jumlah penduduk masih 1:90, yang mana artinya, satu buku ditunggu 90 penduduk. Padahal idealnya Indonesia memerlukan tiga buku baru tiap orang tiap tahunnya sesuai standar UNESCO. Oleh karena itu, pengadaan koleksi bahan bacaan berbasis lokal konten terus digemarkan agar setiap masyarakat di daerah wajib mengetahui asal usul kebudayaan dan kearifan lokalnya.
Baca juga: Sinergi pusat dan daerah percepat tingkat kegemaran membaca
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, mengatakan penghargaan itu merupakan inovasi dalam menggerakkan hal yang tadinya tidak terlalu diminati banyak orang, menjadi sangat menyenangkan.
Bahtiar menegaskan selama tiga tahun terakhir, Kemendagri mendukung penuh penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang perpustakaan melalui regulasi yang dikeluarkan.
Hal ini dilakukan Kemendagri sebagai pembina dan pengawas penyelenggara pemerintahan daerah, untuk memastikan pemerintahan daerah memiliki "legal standing" mendukung program perpustakaan dan pengembangan perpustakaan di daerah.
“Maka baik dari sisi pengembangan kelembagaan kami dukung, kemudian dari sisi penganggaran, pedoman penyusunan APBD, kemudian sampai detail ada puluhan bahkan ada banyak sekali program kita sengaja buat detail sekali dalam penyusunan APBD itu, supaya ada kepastian dan ada pedoman atau petunjuk yang lebih operasional memastikan rekan-rekan dari unit kerja yang menyelenggarakan urusan perpustakaan daerah bisa mendukung kegiatan hal ini,” katanya.
Gemilang Perpustakaan Nasional merupakan bentuk apresiasi terhadap masyarakat yang mendukung peran atau kiprah Perpusnas dalam membudayakan kegemaran membaca. Gemilang Perpustakaan Nasional mengajak masyarakat untuk mengenali kegiatan yang inspiratif, informatif, komunikatif, dan edukatif, yang dilaksanakan Perpusnas dalam menunjang penyebaran informasi atas keberadaan perpustakaan, bagi masyarakat yang menjadikan gemar membaca sebagai budaya dan gaya hidup.
Baca juga: Perpusnas: PJJ peluang tingkatkan kegemaran membaca
Baca juga: Perpustakaan Nasional katakan kegemaran membaca masyarakat meningkat
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021