Sebuah jam malam hingga waktu yang tidak ditentukan diberlakukan di daerah Inderkota dan Sumbal setelah bentrokan yang terjadi antara dua kelompok pada 20 Desember lalu.
"Setelah itu, belum ada laporan tentang insiden lain yang terjadi dan situasi keamanan dapat dikendalikan," kata beberapa pejabat setempat.
Masalah tersebut dimulai ketika sebuah kendaraan yang membawa rombongan peziarah Muharram tiba-tiba diserang oleh beberapa orang tak dikenal di Inderkote yang kemudian memicu bentrokan antar kelompok.
Lima orang terluka dan dua rumah rusak dalam bentrokan itu.
"Pemerintah memberlakukan jam malam sebagai langkah pencegahan demi tercapainya kembali suasana damai," kata mereka.
Tiga orang terluka ketika polisi yang melindungi rumah seorang aktivis politik melepaskan tembakan guna membubarkan massa yang melempar batu ke arah mereka.
Pemimpin Front Pembebasan Jammu dan Kashmir (JKLF) Mohammad Yaseen Malik bersama beberapa pemimpin dari kedua pihak mengunjungi Inderkote tadi malam.
Seorang juru bicara JLKF mengatakan ketika menuju Inderkote Malik dan yang lainnya ditahan oleh polisi di Sumbal pada siang harinya.
Namun segera setelah mereka dibebaskan pada pukul 17.00, mereka bergegas menuju Inderkote, tempat mereka menggelar pertemuan antara warga lokal dan para pemimpin keagamaan dari kedua komunitas.
Malik dan yang lainnya berada di desa tersebut hingga tengah malam dan pergi setelah kedua pihak berjanji untuk saling menjaga perdamaian dan mempertahankan harmoni.
Syed Ali Geelani dan Mirwaiz Umer Farooq, para pemimpin dari kedua faksi dalam Konferensi Hurriyat telah menyerukan perdamaian serta menduga bahwa beberapa partai politik dan dinas pemerintahan berada dibalik insiden tersebut.(*)
IRNA/KR-AES/KR-PPT/H-RN
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010