Pekanbaru (ANTARA News) - PSPS Pekanbaru memastikan diri tidak tampil di kompetisi sepak bola Liga Primer Indonesia yang bergulir 8 Januari 2011, meski klub ini sebelumnya mendeklarasikan LPI di Semarang.
"Alasan kami tidak tampil di LPI sudah jelas, PSPS hanya ikut liga yang diakui oleh PSSI seperti saat ini kami tampil di Liga Super Indonesia," kata Ketua Harian PSPS Jefri Nazir di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Jefri, hingga kini kompetisi LPI yang digagas pengusaha nasional Arifin Panigoro itu belum mendapat pengakuan PSSI selaku otoritas sepakbola nasional di Tanah Air.
Nada ancaman yang dikeluarkan PSSI yang menyebutkan akan mencoret keanggotaan suatu klub jika terbukti mengikuti LPI karena dinilai melanggar statuta otoritas organisasi sepakbola itu, menjadi pertimbangan tidak jadinya PSPS ke Liga Primer.
"Alasan statuta juga menjadi pertimbangan kami, sebab LPI merupakan kompetisi di luar PSSI. Karena itu kami mengurungkan niat untuk tampil di kompetisi itu," tegasnya lagi.
Sebelumnya pada deklarasia LPI di Semarang 24 Oktober 2010, PSPS yang diwakili Direktur Utama, Dityo Pramono tercatat sebagai satu dari belasan klub sepakbola Tanah Air yang berkomitmen tampil di LPI.
LPI yang dikelola secara profesional dengan menyuntikan dana dan bagi keuntungan kepada klub-klub peserta kompetisi dinilai menjadi solusi krisis keuangan PSPS yang hingga kini masih mengandalkan APBD Pekanbaru.
Sikap Dityo telah menyebabkan perpecahan dalam tubuh manajemen PSPS yang berujung pada pemecatannya dari posisi direktur utama dan asisten manajer, seiring keluarnya ancaman dari PSSI.
Informasi terakhir menyebutkan, kompetisi LPI bakal digelar 8 Januari 2011 yang diikuti 19 klub peserta yang sudah memastikan diri berpartisipasi, diantaranya Persebaya Surabaya, Persema Malang dan Persibo Bogor.(*)
M046/S016/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010