mungkin perusahaan itu membiayai sampai dengan akhir tahun

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) mengajak seluruh pengusaha di wilayah setempat untuk menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) guna melindungi pekerja sektor informal melalui BPJS Ketenagakerjaan.

"Kami mendukung Jamsostek Ketenagakerjaan yang menciptakan program perlindungan kelompok rentan. Kita tahu pandemi COVID-19 ini menyisahkan permasalahan baru," kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji dalam acara Talk show Sosialisasi Program BP Jamsostek di Jakarta Selatan, Selasa.

Isnawa mencontohkan kelompok yang mesti dibantu, seperti adanya kelompok masyarakat yang dirumahkan karena usahanya terkena dampak di sektor informal sehingga perlu mendapat bantuan.

"Seperti tukang gado-gado, buruh cuci mereka mengalami kemunduran selama pandemi COVID-19," kata dia.

Isnawa menuturkan, hal tersebut bisa dilakukan dengan membantu terlebih dahulu warga yang berada di sekitar perusahaan mereka.

"Misalnya di lingkungan kantornya, ada kelompok yang bisa dibantu biaya untuk ikut program ketenagakerjaan, mungkin perusahaan itu membiayai sampai dengan akhir tahun. Adapun jumlah disesuaikan dengan dana CSR-nya," tuturnya.

Isnawa menambahkan, Pemkot Jaksel juga mengeluarkan Surat Walikota yang ditujukan kepada pengusaha dan perusahaan di Jakarta Selatan untuk dapat membantu warga yang terkena dampak pandemi agar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Artinya, kita ingin mengajak sebanyak mungkin kelompok untuk mereka bisa dilindungi keikutsertaan dalam Jamsostek Ketenagakerjaan. Sehingga, mereka bisa bekerja lebih aman, lebih nyaman dan terantisipasi apabila terjadi risiko kecelakaan kerja," kata dia.

Baca juga: Pekerja informal yang balik ke Jakarta jalani tes antigen di Pancoran
Baca juga: 1.000 paket sembako untuk pekerja informal disalurkan di Tebet

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021