Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyiapkan lahan gratis bagi investor diberbagai bidang usaha di daerah itu, kata Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamudin.
"Kita akan memberikan lahan gratis kepada investor yang benar-benar serius untuk membuka usahanya di Bengkulu. Kebijakan ini diberikan agar arus investasi masuk ke Bengkulu semakin meningkat di masa mendatang," ujarnya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan, jika investasi banyak masuk ke Bengkulu, maka dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga angka pengangguran di Bengkulu akan menurun.
Selain itu, peredaran uang di Provinsi Bengkulu akan meningkat, sehingga berbagai usaha, terutama usaha kecil menengah (UKM) yang dikembangkan masyarakat di daerah ini dapat tumbuh dan berkembang di masa mendatang.
"Saya sangat optimistis kalau arus investasi tinggi masuk ke Bengkulu, maka pertumbuhan ekonomi daerah ini semakin tinggi dari yang dicapai selama ini sekitar 6 persen per tahun," ujarnya.
Agusrin mengatakan, saat ini, pertumbuhan ekonomi Bengkulu masih dalam jajaran enam besar nasional. Ini membuktikan bahwa perkembangan pembangunan di Bengkulu berjalan baik.
Sebab, kalau pembangunan tidak berjalan baik, maka pertumbuhan ekonomi daerah ini tidak akan meningkat secara signifikan. "Saya bersyukur hasil kerja keras selama lima tahun terakhir tidak sia-sia karena kita masuk peringkat enam besar nasional dalam pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Selain itu, di bidang ketahanan pangan Provinsi Bengkulu saat ini menempati urutan dua besar nasional. Hal ini terjadi karena sejak dua tahun terakhir Bengkulu sudah mengalami surplus beras diatas 60.000 per tahun.
Prestasi dibidang ketahanan pangan diraih Bengkulu ini melalui peningkatan intensitas tanam dan pembagian traktor tangan kepada para petani di daerah itu.
"Kalau urusan pangan kita tidak pusing lagi karena produksi beras kita cukup banyak. Sekarang kita mulai melakukan berbagai gebrakan untuk menarik investasi masuk ke Bengkulu agar kesejahteraan rakyat semakin baik," ujarnya.
(T.ANT-212/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010