Kota Gaza (ANTARA/AFP) - Sebanyak 200.000 anak Palestina akan kembali ke sekolah milik-PBB di Jalur Gaza hari Sabtu ini setelah serangan 22 hari Israel terhadap gerakan Islam Hamas, seorang jurbicara mengatakan, Jumat.
Badan bantuan PBB mengoperasikan 221 sekolah di daerah kantung pantai itu, tempat lebih dari 437 anak termasuk diantara 1.330 orang yang tewas, menurut beberapa dokter setempat.
Banyak dari sekolah-sekolah itu telah digunakan sebagai pusat pengungsi bagi puluhan ribu warga Gaza yang berusaha untuk berlindung dari pertempuran di wilayah itu, yang benar-benar ditutup ke dunia luar.
Pusat dan beberapa sekolah Badan Pertolongan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) telah dihancurkan oleh pemboman Israel, sementara negara Yahudi itu menuduh Hamas bersembunyi di belakang warga sipil untuk meluncurkan roket. Empatpuluh orang tewas ketika sebuah sekolah di Jabaliya, di bagian utara Jalur Gaza, diserang pada 6 Januari.
"Besok semua 221 sekolah UNRWA akan dibuka," jurubicara Christopher Gunness mengatakan. "Meskipun kenyataannya bahwa ahli waris kami (anak-anak itu) dan UNRWA sendiri menerima pukulan besar, kami memutuskan untuk maju dengan pekan pembangunan manusia kami hanya beberapa hari setelah gencatan senjata.
"Perang di Gaza mentakdirkan bahwa pekerjaan ini belum pernah sedemikian penting (seperti sekarang ini)."
Sebagian besar dari 1,5 juta penduduk Gaza adalah pengungsi yang bergantung pada banuan internasional untuk terus hidup.
Israel dan Hamas mengawasi gencatan senjata mereka sendiri sejak Ahad lalu dan tentara Israel telah merampungkan penarikan mereka Rabu.
Sekjen PBB Ban Ki-moon telah minta mereka yang bertanggungjawab atas pemboman kompleks dan bangunan PBB untuk memikul tanggungjawab itu. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009